Sukses

Perhimpunan Dokter Kesehatan Jiwa: 64,8 Persen Pasien Covid-19 Alami Masalah Psikologis

Penyintas atau orang yang telah sembuh dari Covid-19 juga mengalami gangguan psikologis.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Dokter Kesehatan Jiwa DKI Jakarta, Nova Riyanti Yusuf mengatakan pasien terinfeksi Covid-19 mengalami gangguan psikologis. Temuan ini berdasarkan hasil survei Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia.

"Kemarin di Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia kita melakukan swab periksa yang mana sifatnya random artinya dia bisa terinfeksi Covid-19, bisa tidak. Dari 4.010 yang mengisi swab periksa tersebut, 64,8 persennya mengalami masalah psikologis dan yang menarik itu adalah ada 65 persen cemas, 62 persen depresi," jelasnya dalam talkshow yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Rabu (17/2/2021).

Penyintas atau orang yang telah sembuh dari Covid-19 juga mengalami gangguan psikologis. Hasil penelitian di China, kata Nova, 96,2 persen penyintas Covid-19 mengalami stres. Penelitian melibatkan 730 penyintas Covid-19 yang pernah menjalani perawatan di pusat karantina.

"Sedangkan pada penelitian yang lain ada 64 pasien Covid-19 yang dirawat di Korea begitu pulang 20,3 persennya ternyata masih mengalami PTSD (post-traumatic stress disorder)," sambungnya.

Menurut Nova, gangguan psikologis pada pasien Covid-19 bisa mempengaruhi proses penyembuhan. Jika gangguan psikologis tidak ditangani cepat dan tepat maka kondisi kesehatan pasien Covid-19 bisa memburuk. Sementara itu, proses pemulihan pasien Covid-19 yang mengalami gangguan psikologis akan memakan waktu lama.

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tangani Pasien Covid-19

Mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini menyebut, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk menangani pasien Covid-19 yang mengalami gangguan psikologis. Di antaranya, fasilitas kesehatan melakukan terapi psikologis pada minggu pertama saat pasien Covid-19 menjalani perawatan.

Kemudian, fasilitas kesehatan memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada pasien Covid-19 untuk berkomunikasi dengan keluarga secara virtual. Seperti yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat.

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com