Sukses

IPW: Ditangkapnya Kapolsek Astana Anyar Karena Narkoba Jadi Pukulan Telak Bagi Kapolri

Menurut Ketua Presidium IPW Neta S Pane, apa yang dilakukan Kapolsek Astana Anyar menjadi tantangan bagi Kapolri Listyo Sigit Prabowo bahwa narkoba bisa masuk menggerogoti kepolisian.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) menilai, tepergoknya Kapolsek Astana Anyar, Bandung bersama-sama anggotanya karena diduga mengkonsumsi narkoba menjadi fenomena baru yang melanda kepolisian.

Menurut Ketua Presidium IPW Neta S Pane, apa yang dilakukan Kapolsek Astana Anyar telah menjadi tantangan bagi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahwa narkoba bisa masuk menggerogoti institusi kepolisian.

"Bagaimana pun kasus yang sangat memalukan ini merupakan pukulan telak bagi Polri, khususnya bagi kapolri baru," ujar Neta dalam keterangannya, Kamis (18/2/2021).

Pasalnya, lanjut Neta, baru kali ada terdapat anggota Polri yang terlibat kasus narkoba secara bersama-sama dan langsung dipimpin atasannya.

"Kasus polisi terlibat narkoba selalu berulang. Namun inilah yang pertama kali ada serombongan polisi ditangkap karena terlibat narkoba dan pesta narkoba itu dipimpin seorang Kapolsek wanita," tutur dia.

Oleh karena itu, Neta mendesak agar kasus ini diusut tuntas apakah para pelaku yang merupakan anggota Polri ikut terlibat dalam sindikat narkoba di Jawa Barat atau hanya sekedar pemakai.

"Tapi mengingat jumlah mereka begitu besar patut diduga mereka adalah sebuah sindikat. IPW berharap dalam proses di pengadilan, ke 12 polisi itu dijatuhi vonis hukuman mati karena sudah mempermalukan institusi Polri dan mencederai rasa keadilan publik," papar dia.

"Saat ini anggota Polri sangat rawan terlibat narkoba. Bahkan kerap menjadi incaran para bandar untuk memanfaatkannya, baik sebagai backing maupun sebagai pengedar atau pemakai. Sebab itu dari tahun ke tahun jumlah polisi yang terlibat narkoba terus bertambah," jelas Neta.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Kapolsek Astana Anyar Diciduk Terkait Kasus Dugaan Narkoba

Sebelumnya, Kapolsek Astana Anyar dan belasan anggotanya diperiksa Propam Polda Jabar karena diduga menggunakan sabu. Mereka akan ditindak secara tegas dan keras jika terbukti bersalah.

Kasus ini berawal dari pengaduan masyarakat ke Mabes Polri. Laporan tersebut ditindaklanjuti oleh Propam Polda Jabar. Mereka melakukan penangkapan terhadap anggota polisi yang dicurigai.

"Kemudian dilakukan pengembangan dan diamankan belasan personel lainnya. Total (yang diamankan) ada 12 orang termasuk Kapolseknya," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, Rabu, 17 Februari 2021.

"Sekarang ini yang jelas masih dilakukan pendalaman oleh Propam Polda Jabar. Pimpinan berkomitmen Polda Jabar khususnya siapapun yang melanggar terutama masalah narkoba itu akan ditindak dengan tegas dan sangat keras," ucap dia lagi.

Jika terbukti melanggar, belasan anggota tersebut bisa mendapatkan penurunan pangkat bahkan dipecat. Sejauh ini, hasil tes urine sementara ada beberapa yang dinyatakan positif, namun itu belum termasuk kapolsek. Sisanya masih berproses dan sedang didalami, termasuk lokasi anggota tersebut bertugas.

"Ada satu kasus yang ditangani oleh Direktorat Narkoba yang satu kasus awalnya, itu memang ada barang buktinya tapi yang di Polsek itu tidak ada dan kebetulan ada beberapa orang yang positif setelah dicek urinenya, ini yang akan didalami," terang dia.

"Ini masih didalami, semuanya anggota Polsek Astana Anyar atau tidak, yang jelas siapapun anggota manapun kalau memang terlihat dalam kejahatan narkoba akan disanksi tegas. Masih dalam pemeriksaan, lagi diamankan sama Propam Polda Jabar," ucap Erdi.

Ia memastikan pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu. Semua sistem sudah berjalan baik.

"Roda organisasi harus terus berjalan, sistem sudah berjalan walaupun ada yang tidak hadir, sakit dan sebagainya, nah pelayanan tetap berjalan kan ada wakil dan personel lainnya," pungkasnya.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber : Merdeka

3 dari 3 halaman

Artis Terjerat Kasus Narkoba