Sukses

Gunung Merapi 15 Kali Keluarkan Guguran Lava Pijar hingga 1 Km, Jumat 19 Februari Pagi

BPPTKG menyebutkan Gunung Merapi 15 kali mengeluarkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah barat daya.

Liputan6.com, Jakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi 15 kali mengeluarkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah barat daya. Data ini tercatat pukul 00.00-06.00 WIB, Jumat (19/2/2021).

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, selama periode pengamatan itu, Merapi mengalami 24 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-38 mm selama 11-97 detik. Juga satu kali gempa embusan dengan amplitudo 30 mm selama 32 detik, serta tiga kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3 mm selama 6-8 detik.

Asap sulfatara berwarna putih juga terpantau keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas tebal setinggi 400 meter di atas puncak.

"Emisi asap sulfatara merupakan kejadian yang biasa terjadi di gunung api aktif. Asap berwarna putih menunjukkan komposisi gas yang dominan adalah uap air," kata Hanik soal aktivitas gunung yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu seperti dilansir Antara.

Sementara, pada pukul 00.00-24.00 WIB Kamis 18 Februari 2021, Gunung Merapi tercatat 15 kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter ke arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Status Tetap Siaga

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga km dari puncak gunung.