Sukses

BPBD DKI Jakarta: 193 RT Terendam Banjir, 1.380 Orang Mengungsi

Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta, banjir terjadi di kawasan Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan, hujan yang mengguyur DKI Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu dini hari (20/2/2021) menyebabkan banjir pada 193 rukun tetangga (RT). Sebanyak 1.380 orang harus mengungsi ke lokasi aman.

Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta, banjir tersebut terjadi di kawasan Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Demikian dikutip dari Antara.

Dengan rincian 29 rukun warga (RW) terdampak di Jakarta Selatan terdiri dari 44 RT dengan ketinggian 40 cm-150 cm dan terdapat pengungsi sebanyak tujuh Kepala Keluarga (KK) dengan total 19 jiwa.

Sementara di Jakarta Timur terdapat 50 RW terdampak banjir terdiri dari 143 RT dengan ketinggian 40 cm-180 cm, dan 372 KK dengan total 1.361 jiwa sedang mengungsi. Sedangkan di Jakarta Barat terdapat empat RW dan enam RT terdampak banjir.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Sabdo Kurnianto mengatakan, secara keseluruhan sebanyak 193 RT dari total 30.470 RT yang terdampak banjir dengan persentase sebesar 0,633 persen. Jumlah pengungsi di seluruh DKI sebanyak 379 KK dengan total 1.380 jiwa.

"Selain itu, dapat kami sampaikan bahwa sejumlah wilayah yang masih terdampak tersebut disebabkan oleh tingginya curah hujan dan luapan Kali Ciliwung, Kali Krukut, dan Kali Pesanggrahan di Jakarta Selatan, serta luapan PHB Sulaiman, Kali Sunter, Kali Cipinang di Jakarta Timur," ujar Sabdo.

Sabdo mengatakan, kejadian itu diakibatkan karena menurut citra radar cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Sabtu pukul 01.30 WIB dini hari, terpantau hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi merata di wilayah Jabodetabek. Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah wilayah di Ibu Kota terdampak banjir.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Masyarakat diimbau tetap waspada

Untuk itu, lanjut dia, jajaran Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan unsur TNI/Polri, kelurahan setempat, relawan, hingga masyarakat telah bersiaga menyiapkan seluruh potensi yang dimiliki untuk menghadapi semua kemungkinan.

Selain itu juga tanggap dengan memantau secara intensif perkembangan cuaca sehingga bisa merespon dengan cepat apa pun kondisinya. Serta menggalang kekuatan dari berbagai sumber daya dan memanggul tugas secara bersama.

"Hingga kini dapat dilaporkan bahwa tidak ada korban jiwa. Kondisi genangan sedang ditangani oleh Dinas Sumber Daya Air, Damkar, dan PPSU Kelurahan yang ditargetkan akan surut dalam waktu cepat. Kami juga masih mengerahkan personel untuk memantau situasi di lokasi-lokasi yang rawan terdampak genangan," ujar Sabdo.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan. Jika terjadi keadaan darurat dapat menghubungi Call Center 112, serta melaporkan jika menemukan genangan/banjir melalui aplikasi JAKI dan peta bencana. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tetap melakukan protokol kesehatan 3M, yaitu Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak.

Â