Liputan6.com, Bandung: Sekelompok Seni Bandoeng Mooi menggelar seni Longser di Bandung, Jawa Barat, Rabu (31/10). Dalam pertunjukkan teater tradisional ini dibuka dengan nyala obor, tari, dan musik tradisonal milik Tanah Pasundan. Longser memiliki ragam atraksi mulai pencak silat, akting, banyolan, musik tradisional, nyanyian, dan tarian.
Kali ini longser mengambil Lakon Jurig atau Setan Cikapundung. Sebuah kritik terhadap pemerintah dan masyarakat di sekitar sungai Cikapundung yang tidak bisa merawat sungai sehingga makin rusak. Pertunjukkan digelar selama tiga jam dan penonton yang sebagian generasi muda terhanyut dalam alur ceritanya.
Seni Longser muncul tahun 1915 atas prakarsa dua seniman Bandung, Aleh, dan Karna. Seni ini kemudian dipopulerkan dua tokoh besar Longser, bang Tilil dan Ateng Japar pada tahun 1939. Pada zamannya, seni Longser selalu mendapat tempat di hati warga Kota Bandung dan dalam setiap pertunjukannya selalu dijejali penonton. (ALI/FRD)
Kali ini longser mengambil Lakon Jurig atau Setan Cikapundung. Sebuah kritik terhadap pemerintah dan masyarakat di sekitar sungai Cikapundung yang tidak bisa merawat sungai sehingga makin rusak. Pertunjukkan digelar selama tiga jam dan penonton yang sebagian generasi muda terhanyut dalam alur ceritanya.
Seni Longser muncul tahun 1915 atas prakarsa dua seniman Bandung, Aleh, dan Karna. Seni ini kemudian dipopulerkan dua tokoh besar Longser, bang Tilil dan Ateng Japar pada tahun 1939. Pada zamannya, seni Longser selalu mendapat tempat di hati warga Kota Bandung dan dalam setiap pertunjukannya selalu dijejali penonton. (ALI/FRD)