Liputan6.com, Jakarta - Dua bocah tewas tenggelam di danau yang berada dalam kawasan ruang publik terpadu ramah anak (RPTA) Kampung Baru RT 09 RW 10, Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat, Sabtu 20 Februari 2021 malam. Keduanya saat itu tengah bermain di lokasi yang tengah tersebut.
Kapolsek Kembangan Kompol Khori membenarkan kejadian itu sekaligus mengungkapkan penanganan jenazah sudah selesai dilakukan oleh warga dan kepolisian.
"Sementara berdasarkan hasil pemeriksaan saksi tidak menemukan unsur pidana, dan telah kami buatkan surat pernyataan agar keluarga tidak melakukan penuntutan," kata Khoiri seperti dilansir Antara di Jakarta, Minggu (21/2/2021).
Advertisement
Menurut dia, lebih dari dua saksi menyatakan kedua anak itu sedang bermain saat banjir terjadi di RPTRA Kembangan Utara. Korban itu yakni Arjuna Satria Perdana (7) warga Basmol RT 04/06 Kelurahan Kembangan Utara dan Chris Dewa Al Rohman (8) warga Kp. Basmol RT 012/06, Kelurahan Kembangan Utara.
Orangtua Ajuna, Benny mengatakan anaknya keluar dari rumah pada Sabtu (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Dia mendapat informasi anaknya sedang bermain di RPTRA.
Setelah melakukan pencarian, awalnya menemukan sepeda yang dipakai anaknya. Benny menduga anaknya terpeleset dan tenggelam ke dalam danau yang ada di kawasan RPTRA saat banjir Jakarta.
"Anak saya baru ketemu jam 11 malam," ujar Benny.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Total 4 Anak Tewas Saat Banjir
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan banjir yang melanda Ibu Kota sejak Sabtu, 20 Februari 2021 telah menelan korban jiwa sebanyak lima orang.
menyebut, sebagian besar korban jiwa akibat banjir adalah anak-anak sebanyak empat orang.
"Kita berduka cita bahwa ada korban meninggal jumlahnya lima orang dan empat dari lima ini adalah anak-anak usia 7 tahun, usia 11, usia 13 tahun," ujar Anies di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Minggu (21/2/2021).
Anies menjelaskan, keempat anak-anak itu meninggal lantaran saat banjir melanda, mereka sedang bermain air.Â
"Mereka meninggal saat bermain di air dan kemudian ada arus dan kemudian ada yang terpeleset dan lain-lain," ucap dia.
Untuk itu, Anies menginstruksikan kepada seluruh jajarannya, serta mengimbau masyarakat untuk melarang anak-anak bermain-main air di lokasi yang berpotensi berbahaya kala banjir melanda.
"Saya memberikan instruksi kepada seluruh jajaran dan mengimbau kepada seluruh masyarakat apabila menyaksikan anak-anak yang bermain di kawasan yang sedang ada genangan, maka supaya ditegur, diajak untuk berhenti karena bermain-main di tempat-tempat seperti ini sering berisiko, ada lubang, ada arus yang tidak terduga akhirnya terjadilah peristiwa yang tidak kita inginkan," papar Anies.
Advertisement