Liputan6.com, Jakarta Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi dikabarkan ditunjuk menjadi duta besar (Dubes) Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi.Â
Kabar itu beredar setelah sebelumnya muncul nama-nama tokoh yang bakal mengisi pos Duta Besar di sejumlah negara.Â
Terkait kabar itu, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Teuku Faizasyah menjelaskan bahwa pihaknya tak bisa mengonfirmasi kabar tersebut.
Advertisement
Pasalnya dalam etika diplomasi, kata Teuku Faizasyah nama calon dubes tak diungkap ke publik sampai nama dimaksud mendapat restu dari negara penerima.
"Mohon maaf saya tidak bisa konfirmasi. Selain itu, dalam praktik diplomasi nama-nama calon dubes tidak dibuka ke publik dan lazimnya sampai diperoleh persetujuan dari negara yang dituju untuk calon dubes tersebut," urai dia kepada Liputan6.com, Senin (22/2/2021).
Teuku Faizasyah menerangkan, untuk mengangkat dubes presiden bakal mengajukan calon ke DPR RI. Setelah itu akan digelar uji kepatutan oleh DPR RI. Sampai saat ini, ia mengaku tak tahu siapa saja nama-nama calon dubes tersebut.
"Apabila nama-nama calon sudah disampaikan oleh Presiden RI ke DPR yang siapa-siapanya saya tidak tahu, maka proses selanjutnya adalah fit and proper test atau uji kepatutan," jelas Teuku Faizasyah.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Aktif Menulis
Seperti diketahui, beredar kabar Zuhairi Misrawi ditunjuk sebagai dubes RI untuk Arab Saudi. Zuhairi Misrawi merupakan intelektual muda NU kelahiran Sumenep, Madura, Jawa Timur.Â
Jebolan Departemen Akidah Filsafat, Fakultas Ushuluddin, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini juga diketahui merupakan kader PDI Perjuangan. Ia juga tercatat merupakan anggota tim pemenangan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.
Sebelum aktif di politik, Zuhairi menulis sejumlah buku di antaranya Al-Quran Kitab Toleransi: Inklusivisme, Pluralisme, dan Multikulturalisme (2008), Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari: Keindonesiaan dan Keumatan (2012), Mekkah: Kota Suci, Kekuasaan, dan Teladan Ibrahim (2010), Madinah: Kota Suci, Piagam Madihan, dan Teladan Muhammad (2011), Al-Azhar: Menara Ilmu, Reformasi, dan Kiblat Keulamaan (2013).
Advertisement