Liputan6.com, Jakarta - Masjid Istiqlal akan menjadi salah satu tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Keputusan tersebut merupakan salah satu cara Istiqlal mendukung program vaksinasi nasional secara massal.
"Insyallah Masjid Istiqlal dalam waktu dekat ini juga kita akan jadi salah satu tempat yang akan jadi tempat vaksinasi yang dilakukan pemerintah," kata Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar saat sambutan pada Milad ke-43 Istiqlal siaran virtual, Senin malam (22/2/2021).
Baca Juga
Sebelumnya pemerintah telah melaksanakan vaksinasi Covid-19 secara massal di beberapa lokasi. Pada 4 Februari 2021 pemerintah melakukan vaksinasi massal kepada 3.500 tenaga kesehatan di di Istora Senayan, Jakarta.
Advertisement
Sementara itu pada 17 Februari 2021, ribuan pedagang di Pasar Tanah Abang juga divaksinasi secara massal. Hal tersebut sekaligus menandakan dimulainya program vaksinasi Covid-19 kedua di Indonesia. Penyuntikan juga dilaksanakan di Blok A lantai 8 dan lantai 12 di Tanah Abang.
Kemudian Presiden Joko Widodo juga membuka kemungkinan untuk melakukan vaksinasi massal di ruang publik. Dia bilang, selain di puskesmas, vaksinasi massal bisa dilakukan di pasar.
"Saya minta jajaran TNI-Polri mendukung pelaksanaan vaksinasi massal, vaksinasi memang dilakukan di puskesmas, vaksinasi juga dilakukan di rumah sakit, tetapi perlu ada klaster-klaster tertentu vaksinasi dilakukan massal, mungkin bisa di klaster pasar misalnya, mungkin di jasa ekonomi," katanya dalam Rapim TNI-Polri, Senin (15/2/2021).
Selain itu, kata dia, vaksinasi massal bisa dilakukan di kampung-kampung. Terutama, di kampung yang berzona merah covid-19.
"Atau di klaster-klaster kampung yang sudah memerah karena kecepatan itu dimiliki TNI-Polri dalam mengelola setiap kedaruratan atau krisis yang ada," ucapnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Disiplin Prokes
Selain itu, Jokowi menegaskan, bahwa krisis kesehatan akibat Covid-19 masih belum berakhir. Karena itu, dia memerintahkan seluruh jajaran TNI-Polri untuk mendisplinkan protokol kesehatan.
Kemudian, jajaran TNI-Polri terus aktif untuk mendukung testing, tracing dan tracing. Serta, mendukung pelaksanaan PPKM skala mikro dan PPKM di segala desa.
"Ke mana perlu ini ditekankan, karena di desa itu TNI memiliki yang namanya Babinsa, karena di desa itu Polri memiliki yang namanya Bhabinkamtibmas dan kita harapkan semuanya bekerja terintegrasi, kita harapkan penyebaran Covid 19 cepat terputus dan krisis ini selesai," pungkasnya.
Â
Reporter: Intan Umbari/Merdeka.com
Advertisement