Sukses

Bupati Garut: Kondisi Papandayan Sengaja Tak Diinformasikan

Kondisi sebenarnya Papandayan tak diinformasikan agar masyarakat tidak panik. Kini, dua per tiga warga di sekitar Papandayan sudah di tempat yang aman. Status bahaya masih menunggu Direktorat Vulkanologi.

Liputan6.com, Garut: Warga di lima Desa, di Garut, Jawa Barat, harus meninggalkan rumah mereka, menyusul letupan Gunung Papandayan. Mereka kini tinggal di tempat penampungan, antara lain di Mesjid Agung Cisurupan. Seperti halnya arus pengungsian, letupan dari kawah baru Papandayan terus berlangsung. Anehnya, status bahaya tak langsung disampaikan ke masyarakat sebelum letusan terjadi. Kepada reporter SCTV Rosianna Silalahi, Rabu (13/11) petang, Bupati Garut Dede Satibi lewat telepon mengatakan Pemerintah Daerah Garut tak cepat menetapkan status bahaya atas pertimbangan Direktorat Vulkanologi. Tujuannya, untuk meredam kepanikan masyarakat.

Kini, menurut Dede, dua per tiga warga di sekitar Papandayan telah mengungsi di tempat aman. "Sisanya sedang ditangani," kata Dede. Sebetulnya, menurut dia, hanya warga desa yang tinggal di aliran sungai yang diharuskan mengungsi. Hal ini mengingat hujan segera turun, sehingga membawa materi yang dimuntahkan gunung. Meski demikian, Dede berharap hujan segera turun untuk mendinginkan kawah Papandayan.

Dilaporkan pula, saat ini pengawasan di posko pengawasan gunung berapi berlangsung secara intensif. Para petugas pengawas juga mendata daerah asal pengungsi untuk memastikan kondisinya. Jika tidak kritis, mereka segera dipulangkan [baca: Letusan Gunung Papandayan Masih Fluktuaktif].(AWD/Tim Liputan 6 SCTV)