Sukses

5 Pernyataan Terkini Jokowi Terkait Penanganan Covid-19 di Indonesia

Salah satunya, Jokowi menyebut Indonesia sangat beruntung karena telah mengamankan pasokan vaksin Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali bicara soal perkembangan penanganan pandemi virus Corona Covid-19 di Indonesia.

Salah satunya, Jokowi menyebut Indonesia sangat beruntung karena telah mengamankan pasokan vaksin Covid-19.

Pasalnya, menurut dia, saat ini negara-negara di dunia tengah berpacu mengamankan vaksin virus Corona Covid-19 untuk rakyatnya.

"Indonesia termasuk salah satu negara yang beruntung. Kita ini beruntung. Dari awal pandemi kita sudah bergerak mengamankan akses dan komitmen pasokan vaksin untuk negara kita Indonesia," ujar Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam Internasional Conference on Tackling the Covid-19 secara virtual, Selasa, 23 Februari 2021.

Selain itu, terkait upaya pemerintah menekan penyebaran Covid-19, Jokowi meyakini pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro yang kini diterapkan mampu menekannya.

"Dengan pola penanganan skala mikro saya meyakini kurva laju penambahan kasus baru akan dapat ditekan dan masyarakat juga mendapatkan pelayanan bantuan yang diperlukan," kata Jokowi.

Berikut 5 pernyataan terkini Jokowi soal penanganan pandemi Corona Covid-19, dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 7 halaman

1. Indonesia Beruntung Sudah Amankan Pasokan Vaksin Covid-19

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia sangat beruntung karena telah mengamankan pasokan vaksin Covid-19.

Pasalnya, kata dia, saat ini negara-negara di dunia berpacu mengamankan vaksin virus Corona Covid-19 untuk rakyatnya.

"Indonesia termasuk salah satu negara yang beruntung. Kita ini beruntung. Dari awal pandemi kita sudah bergerak mengamankan akses dan komitmen pasokan vaksin untuk negara kita Indonesia," ujar Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam Internasional Conference on Tackling the Covid-19 secara virtual, Selasa, 23 Februari 2021.

Menurut dia, Indonesia telah menjalin diplomasi untuk mendapatkan komitmen vaksin dari awal pandemi Covid-19. Sehingga, Indonesia dapat memulai program vaksinasi Covid-19 pada Januari 2021.

"Hasilnya, Indonesia adalah termasuk negara pertama di Asia Tenggara yang telah memulai vaksinasi sejak Januari 2021," ucap dia.

 

3 dari 7 halaman

2. Optimistis PPKM Mikro Mampu Tekan Penyebaran Covid-19

Kemudian, Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah mengedepankan strategi penanganan Covid-19 yang berskala mikro.

Dia optimistis pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro yang kini diterapkan mampu menekan laju penularan Covid-19.

Menurut dia, penanganan skala mikro melibatkan unit sosial komunitas yang paling bawah yakni, RT dan RW untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Lalu, RT/RW juga dilibatkan dalam penyaluran bantuan sosial bagi warga terdampak pandemi.

"Dengan pola penanganan skala mikro saya meyakini kurva laju penambahan kasus baru akan dapat ditekan dan masyarakat juga mendapatkan pelayanan bantuan yang diperlukan," kata Jokowi.

 

4 dari 7 halaman

3. Terus Lakukan Vaksinasi Covid-19

Selain PPKM mikro, lanjut Jokowi, pemerintah mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi pandemi Covid-19. Salah satunya dengan memulai program vaksinasi Covid-19 sejak Januari 2021.

Jokowi sendiri menargetkan vaksinasi kepada 182 juta penduduk Indonesia selesai pada akhir 2021. Saat ini, vaksinasi telah masuk tahap kedua dengan sasaran pekerja pelayan publik, guru, hingga wartawan.

"Proses vaksinasi nasional terus bergulir sampai saat ini dan saya berharap proses vaksinasi ini terus dan dapat rampung pada akhir tahun ini," terang dia.

 

5 dari 7 halaman

4. Ingatkan Dunia Belum Pasti Terbebas Covid-19

Jokowi pun menekankan pentingnya kerja sama antarnegara untuk mengatasi pandemi Covid-19. Dia menilai, dunia tidak akan terbebas dari Covid-19 apabila masih ada negara yang terinfeksi.

"Kita semua tahu bahwa virus ini tidak mengenal batas antarnegara. Dunia tidak bisa sepenuhnya bebas dari virus ini jika masih ada satu negara saja yang belum bebas darinya," katanya.

Menurut dia, ada lebih dari 110 juta penduduk di seluruh dunia yang terdampak pandemi Covid-19. Bukan hanya itu, sekitar 2,5 juta penduduk harus kehilangan nyawa karena virus corona.

Indonesia, kata dia, telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengatasi krisis kesehatan akibat pandemi.

Di saat yang bersamaan, Jokowi mengatakan pemerintah juga harus menyelesaikan dampak sosial dan ekonomi karena Covid-19.

"Dampak sosial ekonomi dari pandemi ini sangat dirasakan semua negara di dunia termasuk negara kita Indonesia," terang dia.

 

6 dari 7 halaman

5. Tekankan Pentingnya Kerja Sama Antarnegara

Jokowi menuturkan, masing-masing negara telah melakukan berbagai upaya dan strategi agar rakyatnya terbebas dari virus Corona.

Namun, Jokowi menekankan pentingnya kerja sama yang baik di negara-negara lain agar dunia dapat keluar dari pandemi.

"Kita harus merancang secara akurat, secara lebih detail apa yang harus kita lakukan bersama-sama dengan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia," tuturnya.

"Spirit kerja sama perlu ditekankan karena no one is safe until everyone is," jelas Jokowi.

7 dari 7 halaman

Lonjakan Kasus Covid-19 dan Amarah Jokowi