Liputan6.com, Jakarta - Guru Besar Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono mengaku kecewa dengan sikap yang dimunculkan masyarakat Indonesia terhadap Vaksin Nusantara. Vaksin Covid-19 ini diinisiasi oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan sejumlah rekannya.
"Jangan di-bully, ini malah dibahas yang tidak-tidak. Dan itu kalian harus buat satu aturan untuk melindungi penemu dan penemuannya, kan tentara yang menemukan Letnan Jenderal Purnawirawan, beserta teman-teman RSPAD, lindungi di situ," kata AM Hendropriyono dalam acara perayaan HUT ke-69 Korps Hukum TNI AD lewat siaran daring, Selasa (23/2/2021).
Baca Juga
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini mengatakan, proses terjadinya Vaksin Nusantara adalah dengan mengambil sel imun dari tubuh orang Indonesia sebagai salah satu komponennya atau dinamakan sel dendritik. Setelah sel itu, sel tersebut diolah di luar sehingga terjadi suatu proses untuk imunisasi.
Advertisement
"Itu penemuan harus dihargai," tegas Hendropriyono.
Dia menilai, penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta berbeda daripada lainnya. Sehingga pasien Covid-19 berbondong-bondong untuk dirawat di rumah sakit tersebut.
"Lari ke RSPAD, karena di situ ada obat-obataan yang kita sendiri yang memberikan itu, plasma konvalesen, ada vitamin yang di luar tidak memenuhi apakah secara bisnis, ya saya tidak ngerti, tapi di RSPAD digunakan, sembuh tuh," tandas AM Hendropriyono.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terawan: Vaksin Nusantara Bisa Diproduksi 10 Juta Dosis per Bulan
Inisiator Vaksin Nusantara Terawan Agus Putranto mengatakan, uji klinis fase 2 Vaksin Nusantara dilakukan secara terbuka. Vaksin Covid-19 yang digagas pihaknya tersebut diklaim menjadi sebuah revolusi vaksin, di mana Vaksin Nusantara dibuat berdasarkan individual.
"Kita sangat berbahagia karena ini sangat terbuka dan menarik. Sebuah revolusi di dalam vaksin yang tadinya konservatif menjadi sebuah yang individual," kata Terawan, Selasa (16/2/2021).
Mantan Menteri Kesehatan ini juga berharap Vaksin Nusantara nantinya bisa diproduksi secara massal bila dinyatakan lolos uji klinis di semua tahap. Hingga mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Bahkan dia menargetkan, Vaksin Nusantara bisa diproduksi hingga 10 juta dosis setiap bulannya. "Dan individual ternyata di kemudian hari bisa produk massalnya bisa mencapai 10 juta per bulan dan diperkirakan akan membuat kemandirian vaksin," ujarnya.
Menurut dia, bangsa Indonesia juga harus mampu dan mandiri dalam memproduksi vaksin Covid-19. Rumah Sakit Kariadi Semarang dijadikan sebagai lokasi penelitian uji klinis fase 2 Vaksin Nusantara.
Vaksin Covid-19 ini disebut-sebut menggunakan bahan serum darah dan antigen yang diambil dari setiap penerima vaksin.
Menurut mantan Tenaga Ahli Menteri Kesehatan, Andi, pengembangan Vaknus bermula dari perintah lisan Presiden Jokowi ke Terawan Agus Putrato saat masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan.
"Waktu itu Pak Terawan diperintah Presiden Jokowi untuk mendapatkan menvaksin Covid-19 yang aman bagi anak – anak dan pasien Covid-19 yang punya penyakit penyerta," katanya.
Andi memaparkan, Presiden Jokowi memberi perintah pada Agustus 2019 dan satu bulan kemudian Terawan membentuk tim untuk mengembangkan Vaknus.
"Seperti kita tahu, saat ini Vaknus sudah sampai uji klinis tahap kedua," katanya.
Sebelumnya, untuk memastikan perkembangan uji klinis tahap kedua vaksin Covid 19 terbaru yang diberi nama vaksin Nusantara, Komisi IX DPR RI berkunjung ke RSUP dokter Kariadi Semarang. Vaksin buatan anak bangsa ini, hanya satu kali suntik dan berlaku untuk semua tanpa terkecuali, baik lansia, komorbid, penderita hipertensi, ataupun autoimun.
Kunjungan Komisi IX DPR ke RSUP dr Kariadi Semarang ini dipimpin langsung Wakil Ketua Komisi IX, Emanuel Melkiades Laka Lena. Kedatangan Komisi IX ini untuk memastikan perkembangan uji klinis tahap kedua vaksin Nusantara.
Wakil Ketua IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena menyambut baik adanya vaksin Covid-19 produk lokal ini. Oleh karena itu, dia berharap dengan adanya vaksin Nusantara bisa membantu pemerintah membebaskan wabah Covid-19 yang sudah hampir setahun di Indonesia.
Advertisement