Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku ditawari sejumlah partai politik untuk menjadi sosok pimpinan partai di Jabar, meski dirinya belum menyanggupinya.
Terkait hal ini, pengamat politik yang juga merupakan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai apa yang dilakukan parpol kepada Ridwan Kamil adalah wajar. Justru dia melihat ada dua kepentingan yang dibawa.
Baca Juga
"Pertama upaya untuk tetap menjadikan Ridwan Kamil sebagai gubernur dua periode di Jawa Barat, yang kedua sebagai jalan panjang menuju 2024. Karena harus diakui nama Ridwan Kamil selalu masuk radar survei," kata Adi saat dihubungi, Selasa (23/2/2021).
Advertisement
Terkait pernyataan Ridwan Kamil yang menolak pinangan parpol untuk menjadi Ketua DPD dinilainya tak menggiurkan secara posisi. Kecuali dirinya ditawari menjadi pengurus elit parpol.
"Mungkin akan jadi pertimbangkan dan mungkin Ridwan Kamil juga tidak akan curhat-curhat. Langsung saja diambil," jelas Adi.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cerita Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku ditawari sejumlah partai politik untuk menjadi sosok pimpinan partai di Jabar. Namun, mantan Wali Kota Bandung itu belum menyanggupi perihal tawaran tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Ridwan Kamil di sela konferensi pers Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Mapolda Jabar, Senin (22/2/2021).
"Yang bisa sampaikan begini saja. Saya ini ditawari untuk memimpin partai-partai di Jawa Barat tapi semuanya belum bisa saya penuhi karena sedang berkonsentrasi penuh memastikan kerja Gubernur Jawa Barat sesuai sumpah saya itu berjalan dengan baik dan lancar," ujarnya.
Emil, sapaan akrabnya, tak menjelaskan partai mana saja yang menawarinya untuk maju sebagai ketua partai di daerah. Ia menyatakan ingin fokus menyelesaikan pandemi Covid-19 dan bencana alam yang sedang terjadi.
"Kita fokus urusan per-covid-an dan kebencanaan saja," ucapnya.
Emil juga menanggapi terkait informasi yang menyebutkan dirinya mengincar posisi Ketua Umum DPD Partai Golkar Jabar. Dia menyatakan informasi tersebut tidak benar.
"Saya kira itu informasi tidak betul. Kalau betul sejak kemarin musda (musyawarah daerah) sudah ada pergerakan, kan (buktinya) enggak ada," ujarnya.
Adapun masa jabatan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jabar berakhir pada 2023 nanti. Selain masa jabatan berakhir dua tahun mendatang, Emil juga masuk dalam bursa calon presiden (capres) potensial 2024.
Â
Reporter: Genanta Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement