Sukses

Ustad Zakaria Dijaga Polisi

Polisi masih mengawal Ustad M. Zakaria sebagai upaya menjaga keselamatan. Saksi Kasus Bom Bali ini tak mengetahui asal-usul sejumlah paralon yang ditemukan di Ponpes Al-Islam.

Liputan6.com, Lamongan: Gerak-gerik Ustad Muhammad Zakaria tampaknya masih belum bebas dari lingkaran kepolisian. Buktinya, hingga Rabu (13/11) malam, sejumlah aparat keamanan berpakaian preman masih mengawal pengasuh Pondok Pesantren Al-Islam di Desa Tenggulun, Solokuro, Lamongan, Jawa Timur. Menurut polisi, pengawalan terhadap Zakaria dilakukan untuk menjaga keselamatannya.

Dini hari kemarin, Zakaria kembali ke Ponpes Al-Islam setelah beberapa kali diperiksa sebagai saksi. Sejauh ini, Zakaria mengaku bahwa pemeriksaan terhadap dirinya atas inisiatif sendiri, terutama untuk mendengar langsung pengakuan Amrozi. Meski tak bertatap muka langsung dengan tersangka kasus bom Bali, Zakaria menyatakan bahwa Amrozi mengaku sebagai pelaku peledakan pada 12 Oktober silam [baca: Ustad Zakaria: Amrozi Mengaku Meledakkan Bom].

Kepada SCTV, Zakaria mengaku belum perlu didampingi pengacara. Dengan kata lain, dia akan menghadapi sendiri bila sewaktu-waktu dipanggil lagi sebagai saksi. Sedangkan mengenai Tim Pembela Muslim yang ditunjuk sebagai kuasa hukum Ponpes Al-Islam, menurut Zakaria hal itu bukan wewenangnya, melainkan urusan yayasan [baca: Santri Ponpes Al-Islam Resah].

Menyoal kaitan sejumlah pipa paralon di belakang Ponpes Al-Islam dengan temuan beberapa tabung di Hutan Alas Dadapan, Lamongan, Zakaria mengaku tak tahu-menahu. Alasannya, aktivitas Amrozi dan adik-adiknya di Kompleks Ponpes Al-Islam terkadang di luar sepengetahuannya.

Kendati demikian, Zakaria mengingatkan agar polisi dapat memisahkan perbuatan yang dilakukan sejumlah penghuni pondok dengan lembaga Ponpes Al-Islam. Terutama mengenai dugaan keterlibatan para ustad yang turut membantu Amrozi menanam sejumlah senjata api dan amunisi dalam beberapa tabung di kawasan hutan jati tersebut. Itulah sebabnya, Zakaria berjanji bakal membantu polisi bila memang ada yang dicurigai dengan menyerahkan ke kantor polisi.

Seperti diketahui, Tim Investigasi Kasus Bom Bali untuk ketiga kalinya menggeledah Ponpes Al-Islam pada Selasa silam. Di sana, polisi menemukan pipa paralon sejenis yang diduga milik Amrozi yang ditemukan di Hutan Jati Dadapan, sehari sebelumnya [baca: Polisi Menemukan Sisa Paralon di Ponpes Al-Islam].

Hingga saat ini, Tim Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Jatim masih memeriksa potongan pipa paralon yang ditemukan di halaman belakang Ponpes tersebut. Terutama meneliti kemiripan pipa tersebut dengan yang ditemukan di Hutan Dadapan. Karenanya pemeriksaan dititikberatkan untuk menemukan sidik jari yang kemungkinan masih menempel di pipa-pipa itu. Tim Labfor Polda Jatim juga memeriksa baterei kering, sepatu tentara, dan karung, yang ditemukan bersamaan dengan pipa-pipa itu.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)
    Video Terkini