Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan investigasi Gerakan Pengambil Alih Kekuasaan Partai Demokrat (GPK PD) atau kudeta masih berjalan internal. Namun, dia memberi sinyal Demokrat bakal memecat kader yang terbukti dan mendesak pemecatan kepada sejumlah kader yang terbukti mendukung gerakan tersebut.
Dia mengklaim, kader militan Demokrat terus mendesak pelaku kudeta dipecat.
"Kader-kader militan dari seluruh Indonesia, para pemilik suara yang sah, sudah mendesak terus juga agar para pelaku GPK PD yang masih tercatat sebagai kader Partai Demokrat, untuk dipecat segera," kata Herzaky dalam siaran pers diterima, Jakarta, Rabu (24/2/2021).
Advertisement
Dia mengaku, para kader militan Demokrat tidak rela berada dalam satu atap dengan para pengkhianat partai. Oleh karena itu, mereka minta para pengkhianat itu dibersihkan dari Demokrat.
"Karena mereka, kader-kader militan dan para pemilik suara sah ini, tidak terima perjuangan keras mereka bersama Ketum AHY yang sudah menuai hasil sangat baik selama sebelas bulan terakhir, dinodai," tegas Herzaky.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tegaskan Pasti Tegakkan Aturan
Herzaky menambahkan, internal partai terus mendengarkan aspirasi para kader pendukung Agus Harimuti Yudhoyono (AHY). AHY menghargai semangat juang para kadernya yang ingin para terduga pembelot partai dipecat.
"Kami akan tegakkan hukum yang berlaku di internal partai kami. Ada aturan dan mekanisme untuk para pengkhianat yang berkomplot dengan pihak eksternal dalam usaha mengambil alih kepemimpinan ini secara paksa," beber Herzaky.
Herzaky mewanti, internal partai tengah menyiapkan sanksi tegas kepada mereka yang terbukti masuk ke dalam GPK PD. Menurut dia, pemecatan memang sanksi terberat yang akan diberikan.
"Tunggu saja infonya dalam beberapa hari ke depan. Keputusannya akan keluar," dia memungkasi.
Advertisement