Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan Indonesia hanya memiliki 200 ribu dokter. Tanggung jawab para dokter sangat berat karena harus melayani 270 juta jiwa penduduk Indonesia.
"Catatan kami di Satgas, secara nasional Indonesia hanya memiliki 200 ribu orang dokter untuk melayani 270 juta warga negara kita," katanya dalam diskusi virtual Tim Mitigasi, Jumat (26/2/2021).
Lantaran dokter jauh lebih sedikit dibanding jumlah penduduk, Doni meminta penanganan pandemi Covid-19 saat ini tidak dibebankan seluruhnya kepada dokter. Idealnya, pencegahan Covid-19 diserahkan kepada masyarakat sebagai garda terdepan.
Advertisement
"Menurut saya, alangkah baiknya ujung tombak diserahkan kepada masyarakat. Walaupun dokter sendiri betul sebagai ujung tombak penanganan Covid-19 ini. Tetapi yang kita lakukan bersama adalah dokter harus menjadi benteng terakhir bangsa kita," ujarnya.
Doni menyebut, akibat pandemi Covid-19 jumlah dokter semakin berkurang. Sebab, sudah lebih dari 300 dokter meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19. Artinya, beban dokter semakin berat di tengah keterbatasan sumber daya dan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1.831 Dokter Positif Covid-19
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan 1.831 dokter di Indonesia positif terinfeksi Covid-19. Data ini per 10 Februari 2021.
"Sudah 1.831 dokter terkonfirmasi (positif Covid-19)," katanya dalam diskusi virtual, Kamis (25/2).
Dari 1.831 dokter terkonfirmasi Covid-19, 17 persen atau sekitar 311 di antaranya meninggal dunia. Dante menyebut, dokter yang meninggal telah berjuang keras merawat pasien Covid-19.
"Teman kita yang sudah wafat tersebut sudah melakukan segala daya upaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien-pasien kita," ujarnya.
Sementar itu, 52 persen atau sekitar 952 dokter berhasil sembuh dan 13 persen atau sekitar 238 masih menjalani isolasi di rumah sakit. Tercatat ada juga 18 persen atau 329 dokter menjalani isolasi mandiri.
Reporter: Supriatin
Sumber: Merdeka
Â
Advertisement