Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin bicara terkait vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Salah satunya, pemerintah menjamin ketersediaan vaksin Covid-19.
Karena menurut Ma'ruf Amin, pemerintah telah melakukan diplomasi dengan beberapa negara dalam menyediakan dosis vaksin yang mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat Indonesia.
Baca Juga
"Melalui diplomasi dan kerja sama internasional yang gigih, Indonesia berhasil mengamankan ketersediaan vaksin Covid-19 yang mencukupi seluruh kebutuhan kita," ujar Ma'ruf dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (26/2/2021).
Advertisement
Selain itu, ia pun meminta seluruh pihak berkontribusi dalam sosialisasi program vaksinasi Covid-19. Termasuk kepada para khatib di mimbar khutbah Jumat mereka.
"Para ulama melalui dakwah-dakwahnya, melalui khutbah-khutbah Jumatnya, maka dilibatkan. Selain Majelis Ulama, ada pengurus besar Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan ormas-ormas yang lain," kata Ma'ruf.
Berikut sejumlah pernyataan Wapres Ma'ruf Amin terkait vaksinasi Covid-19 di Indonesia dihimpun Liputan6.com:
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jamin Ketersediaan Vaksin Covid-19
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan Pemerintah menjamin ketersediaan vaksin Covid-19, karena telah melakukan diplomasi dengan beberapa negara dalam menyediakan dosis vaksin yang mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat Indonesia.
"Melalui diplomasi dan kerja sama internasional yang gigih, Indonesia berhasil mengamankan ketersediaan vaksin Covid-19 yang mencukupi seluruh kebutuhan kita," kata Wapres dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Jumat (26/2/2021).
Merujuk pada data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization), hingga akhir Januari masih ada 130 negara yang belum mendapatkan vaksin Covid-19; bahkan sebagian negara maju pun belum dapat memastikan ketersediaan vaksin bagi seluruh masyarakatnya, kata Wapres, saat menutup The International Conference Tackling the Covid-19 Pandemic: Health, Economics, Diplomacy and Social Perspective secara daring, Kamis, 25 Februari 2021.
"Masih ada 130 negara yang belum mendapatkan akses terhadap vaksin Covid-19, mayoritasnya adalah negara sedang berkembang. Dalam kaitan itu, kiranya kita patut bersyukur bahwa Indonesia berada dalam situasi yang lebih baik," ujar Ma'ruf Amin.
Menurut Ma'ruf Amin, vaksin Covid-19 menjadi hal yang ditunggu-tunggu sejak awal pandemi melanda, karena dengan divaksinasi maka kekebalan komunitas atau herd immunity di suatu negara dapat terbentuk sehingga perlindungan dari penyakit akibat Covid-19 dapat terjadi.
Â
Advertisement
Indonesia Ingin Ekspor Vaksin Covid-19
Kemudian menurut Ma'ruf, selain menjamin ketersediaan vaksin bagi masyarakat, Indonesia bahkan berkomitmen untuk dapat mengekspor vaksin Covid-19 guna membantu negara-negara di kawasan Asia Tenggara dalam memperoleh vaksin.
Melalui komitmen tersebut, Indonesia juga mendapatkan apresiasi dari masyarakat internasional dalam program penyediaan vaksin Covid-19 secara setara bagi negara-negara lain.
"Indonesia juga telah berkomitmen untuk membantu negara-negara sahabat di kawasan yang membutuhkan vaksin Covid-19. Peran aktif diplomasi Indonesia juga mendapatkan apresiasi dari masyarakat internasional dalam program penyediaan vaksin Covid-19 bagi seluruh negara di dunia secara setara," terang Ma'ruf Amin.
Â
Optimistis Target 1 Juta Vaksinasi Covid-19 per Hari Tercapai
Ma'ruf Amin mengakui, salah satu usaha guna memutus penyebaran Covid-19 adalah dengan program vaksinasi.
Karenanya pemerintah kini telah memulai menargetkan angka 1 juta orang penerima vaksin setiap harinya.
"Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia sejak 13 Januari 2021. Hal ini dilakukan agar 182 juta penduduk dapat menerima vaksin dalam waktu 15 bulan. Sehingga kurang dari satu tahun akan tercapai kekebalan komunitas (herd immunity) dan pemerintah menargetkan 1 juta vaksinasi Covid-19 per hari," papar dia.
Dengan melihat jumlah penerima vaksin Covid-19 yang setiap hari kian bertambah, Ma'ruf pun optimistis, target 1 juta orang per hari akan tercapai.
"Makin hari saya lihat makin naik (jumlah penerimanya) dan target kita adalah 1 juta per hari harus dicapai, ini juga permintaan Presiden," ungkap Ma'ruf Amin.
Ma'ruf menambahkan, saat ini pemerintah terus melakukan sejumlah upaya agar target vaksinasi Covid-19 sebanyak 1 juta orang bisa terjangkau. Seperti penyederhanaan prosedur teknis seperti registrasi, distribusi, dan data penerima vaksin.
Â
Advertisement
Stok Vaksin Covid-19 Akan Ditambah
Kemudian, Ma'ruf menyebut, jumlah stok vaksin Covid-19 juga terus akan ditambah dengan tidak bergantung pada impor.
"Kita mempercepat produksi vaksin yang dibuat di dalam negeri. Selain itu, vaksinatornya juga diperbanyak dari TNI Polri. Di tambah lagi dengan tempat vaksinasi yang diperbanyak, tidak hanya di rumah sakit pemerintah, namun rumah sakit swasta pun dilibatkan, dan sejumlah tempat lain yang akan difungsikan," ungkap dia.
Namun demikian, dia mengamini bahwa dosis vaksin secara global masih mengalami kekurangan. Semantara, Indonesia sendiri diketahui telah mempunyai 142 juta vaksin di awal waktu.
Karenanya saat ini pemerintah tengah mengejar total 40 persen penduduk Indonesia atau sekitar 70 juta jiwa sebagai tahap awal vaksinasi.
"Kalau sudah 70 juta yang divaksin. Nah kemudian kita terus mengejar sampai 182 juta itu," ujar Ma'ruf.
Â
Minta Khutbah Jumat Masifkan Sosialisasi Vaksinasi Covid-19
Terakhir, Ma'ruf meminta seluruh pihak berkontribusi dalam sosialisasi program vaksinasi Covid-19. Termasuk kepada para khatib di mimbar khutbah Jumat mereka.
"Para ulama melalui dakwah-dakwahnya, melalui khutbah-khutbah Jumatnya, maka dilibatkan. Selain Majelis Ulama, ada pengurus besar Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan ormas-ormas yang lain," kata dia.
Ma'ruf mengatakan, masifnya sosialisasi dapat membantu pemerintah dalam mencapai target vaksinasi 1 juta orang per hari.
Apalagi, Majelis Ulama Indonesia atau MUI sudah menyatakan jika vaksin yang digunakan di Indonesia telah bersertifikat halal.
"Jadi ketika vaksin ini dipertanyakan oleh masyarakat, selain efektivitasnya, kemanjurannya tapi kehalalannya, di situ kemudian Majelis Ulama Indonesia masuk dan menyatakan bahwa itu halal," terang dia.
Selain sosialisasi menggunakan pendekatan keagamaan, sosialisasi yang turut melibatkan perangkat pemerintah seperti TNI, Polri, dan Tenaga Kesehatan, juga menjadi kunci cepat tercapainya target vaksinasi.
"Bahkan juga sosialisasi ini sangat masif ya di mana-mana itu. Jadi karena itu saya bilang, sekarang ini fenomena yang kita lihat itu orang antre ingin divaksin itu," tandas Ma'ruf Amin.
Advertisement