Sukses

Buka Rakernas, Presiden PKS Ingatkan Milenial soal Puncak Bonus Demografi di 2030

Syaikhu mengingatkan agar bonus demografi dapat dijadikan sebagai sebuah keberkahan dan mempersiapkan diri dengan baik.

Liputan6.com, Jakarta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang dihadiri secara virtual.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu saat membuka Rakernas menyampaikan dua kunci utama untuk mencapai target-target yang sudah ditetapkan oleh partai, salah satunya memenangkan Pemilu 2024.

"Kunci pertama adalah inovasi. Kita semua harus mengasah pikiran-pikiran kita agar program PKS relevan dengan situasi kekinian yang fresh dan menginspirasi," ungkap Syaikhu Senin (1/3/2021).

Dalam pidatonya, Syaikhu juga menyoroti Indonesia yang tengah menghadapi bonus demografi, yang puncaknya ada pada tahun 2030. Hal ini mengakibatkan generasi milenial dan generasi Z akan mendominasi komposisi penduduk di Indonesia.

"Realitas tersebut harus mendorong kita untuk mendobrak kebuntuan dan kejumudan. Tawarkan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan generasi saat ini," pesan Syaikhu.

Syaikhu mengingatkan agar bonus demografi dapat dijadikan sebagai sebuah keberkahan dan mempersiapkan diri dengan baik.

"Jangan sampai kita abai atau lalai sehingga bonus demografi justru akan menjadi bencana kemanusiaan, sebab jumlahnya banyak tetapi tidak berkualitas," tutur Syaikhu.

Menurut Syaikhu selain melakukan inovasi kunci utama lainnya adalah multiplikasi.

"PKS harus mampu mencari faktor pengganda agar bisa tumbuh dengan lebih cepat dan masif. Kita harus pandai-pandai mencari sumber-sumber pertumbuhan baru dengan cara-cara baru," ujar Syaikhu.

 

Saksikan Video PIlihan Berikut ini:

2 dari 2 halaman

Tolak Legalisasi Miras

Sementara itu,Sekretaris Jenderal DPP PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi menegaskan kembali kepada seluruh anggota dan simpatisan PKS bahwa DNA PKS adalah terus bekerja dan melayani rakyat, “DNA PKS adalah melayani rakyat, ini menjadi komitmen bersama kita hingga akhir hayat, menjadi refleksi kita untuk terus berdiri bersama rakyat,” ungkap Habib Aboe.

Masih dalam sambutannya, Aboe juga mengungkapkan sikap terkini PKS dalam melindungi dan membela rakyat dengan menolak legalisasi investasi miras, serta penghapusan santunan bagi korban Covid-19 yang meninggal dunia.

PKS juga menolak kebijakan penyertaan modal negara terkait skema untuk menanggung skandal kasus Jiwasraya.

Aboe juga mengingakan kepada seluruh pengurus, kader, dan simpatisan PKS agar memahami cara kerja PKS dalam lima tahun kedepan demi memenangkan pemilu pada tahun 2024.

"Melalui Rakernas ini saya berharap seluruh pengurus benar-benar memahami cara kerja PKS dalam lima tahun kedepan, hasil akhir dari kerja-kerja kita hanya bermuara pada dua hal, bertambahnya kader atau anggota dan kemenangan pada pemilu 2024 mendatang,” pungkas Habib Aboe.