Sukses

CVR Sriwijaya Air SJ-182 Belum Ditemukan, KNKT: Masih Proses Pencarian

Para penyelam akan melakukan pencarian CVR Sriwijaya Air setelah alat penyedot lumpur bekerja terlebih dahulu.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan, hingga sampai saat ini masih dilakukan pencarian terhadap Cockpit Voice Recorder (CVR) milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak ini diperkirakan jatuh di sekitar perairan Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, sekitar pukul 14.39 WIB, Sabtu (9/1).

"(CVR) Masih dicari. Minggu lalu operasi ditunda untuk dievaluasi. Minggu depan akan digunakan kapal penyedot lumpur," kata Nurcahyo saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (3/3/2021).

Ia menyebut, sebanyak 15 orang penyelam diterjukan dalam melenjutkan pencarian CVR milik Sriwijaya Air yang hingga sampai saat ini belum ditemukan.

"Rencana 15, dari TNI AL dan penyelam Kepulauan Seribu," sebutnya.

Nantinya, para penyelam akan melakukan pencarian terhadap CVR milik Sriwijaya Air setelah alat penyedot lumpur bekerja terlebih dahulu.

"Alat penyedot lumpur saja, pencarian manual dengan penyelam setelah lumpur dipindah," jelasnya.

Untuk lokasi atau titik pencarian terhadap CVR sendiri, papar Nurcahyo, dilakukan di sekitar lokasi dimana Flight Data Recorder (FDR) ditemukan lebih dulu.

"Lokasi tetap sekitar ditemukan FDR dan bagian-bagian pesawat," paparnya.

Ia menegaskan, pencarian terhadap CVR milik Sriwijaya Air ini akan terus dilakukan hingga sampai ditemukan oleh para penyelam.

"(Waktu pencarian sampai kapan) Ya sampai ketemu," tegasnya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Jatuh di Kepulauan Seribu

Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Â