Sukses

DPRD DKI Minta Keluarganya Ikut Divaksinasi Covid-19, Wagub: Bukan Prioritas

Wagub DKI, Ariza menegaskan, prioritas vaksinasi Covid-19 saat ini adalah mereka yang banyak berinteraksi langsung dengan masyarakat dan berada di luar rumah.

Liputan6.com, Jakarta - DPRD DKI mengajukan permintaan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta agar keluarga anggota dewan bisa ikut vaksinasi Covid-19. Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, pihaknya akan menolak permintaan tersebut.

“Iya dong (tolak), kita ada tahapannya prioritas, prioritasnya kan bukan keluarga. Prioritas tenaga kesehatan, tadi pedagang pasar, nanti petugas publik seperti sopir bus, kondektur, dan sebagainya, aparat keamanan," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/3/2021).

"Pokoknya profesi yang berinteraksi dengan masyarakat banyak, itu yang jadi prioritas,” sambung dia.

Pria yang akrab disapa Ariza itu menyatakan, prioritas vaksinasi Covid-19 saat ini adalah mereka yang banyak berinteraksi langsung dengan masyarakat dan berada di luar rumah. Sementara bagi keluarga pelayan publik lebih baik berada di rumah saja.

“Keluarga kita lebih baik berada di rumah, karena tempat terbaik bagi seluruh warga adalah berada di rumah. Yang keluar rumah siapa? Yang paling penting dan genting boleh ke luar rumah, itu pun tetap menggunakan prokes,” ujarnya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Jadikan Prokes Kebutuhan

Lebih lanjut, politikus Gerindra itu mengingatkan bahwa meskipun telah divaksinasi, namun protokol kesehatan (prokes) tetap harus dijalankan dan dijadikan kebiasaan.

“Sekalipun kita sudah berjalan vaksin Alhamdulillah, namun protokol kesehatan tetap yang utama. Jadikan protokol Covid sebagai kebutuhan, bukan karena regulasi, bukan karena aparat, bukan karena beratnya sanksi, tapi jadikan ini sebagai kebutuhan sehari-hari seperti kita menggosok gigi setiap hari,” tandasnya.

3 dari 3 halaman

Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19