Sukses

Ungkap 9 Wilayah Rawan Gempa dan Tsunami, Luhut Minta Kepala Daerah Antisipasi

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap 9 wilayah rawan gempa bumi pada tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap 9 wilayah rawan gempa bumi pada tahun ini. Sembilan wilayah tersebut adalah Mentawai, Bengkulu, Selat Sunda, Selatan Bali, Sulawesi Utara, Aceh, Sorong, Matano dan Lembang.

"Misalnya lempengan Bandung, lembang itu patahannya sudah banyak yang cerita betapa itu bisa bahaya (kalau gempa) karena pergeseran itu. Padahal itu melewati Kota Bandung," katanya dalam Rakornas Penanggulangan Bencana, Kamis (4/3/2021).

Mengantisipasi dampak kerugian ekonomi dan korban jiwa, Luhut meminta kepala daerah segera mengantisipasi bencana alam tersebut. Terlebih, jika gempa bumi diikuti dengan tsunami. Seperti yang terjadi di Aceh pada 2004, tsunami Selat Sunda pada 2018 dan tsunami Palu pada 2018.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi dampak kerugian ekonomi dan korban jiwa akibat gempa bumi. Di antaranya, memperkuat sistem mitigasi gempa bumi dan tsunami.

Sebagaimana yang sudah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 93 tahun 2019 tentang Penguatan dan Pengembangan Sistem Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami.

"Saya mohon teman-teman para pimpinan daerah, gubernur, bupati, wali kota sampai kepada yang terbawah tolong dilihat Perpres ini. Karena saya ingat dulu konteks penyusunan ini karena pengalaman-pengalaman kita selama ini," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Sinergi Antisipasi Dampak Bencana

Selain memperkuat sistem mitigasi gempa bumi dan tsunami, mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan ini juga meminta kementerian lembaga dan kepala daerah bersinergi dalam mengantisipasi dampak bencana alam. Permintaan serupa sudah disampaikan Presiden Joko Widodo pada Rabu (3/3/2021).

"Presiden juga sudah memberikan arahan untuk mewujudkan sinergi yang lebih intensif pemerintah pusat dengan seluruh kementerian lembaga. Ini yang penting karena pengalaman saya kelemahan kita di republik ini adalah koordinasi atau sinergi dalam bekerja," tandasnya.

Reporter: Supriatin

Sumber: Merdeka