Sukses

Tingkat Keterisian Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Depok Menurun

Saat ini keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di RS Depok untuk ruang ICU mencapai 69,23 persen dan ruang isolasi mencapai 60,67 persen.

Liputan6.com, Depok – Pemerintah Kota Depok terus berupaya menjaga ketersediaan rumah sakit untuk penanganan Covid-19. Salah satunya dengan menambah jumlah kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, pihaknya telah berupaya maksimal menyediakan tempat tidur di sejumlah rumah sakit untuk penanganan Covid-19. Hal itu terlihat dari jumlah keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 yang menurun dibandingkan beberapa waktu lalu.

“Saat ini keterisian rumah sakit untuk ruang ICU mencapai 69,23 persen dan ruang isolasi mencapai 60,67 persen,” ujar Idris, Kamis (4/3/2021).

Idris mengungkapkan, pada Januari 2021 keterisian rumah sakit di Kota Depok untuk penanganan ICU mencapai 88,14 persen dan isolasi mencapai 85,32 persen. 

Begitu juga penurunan jumlah pasien Covid-19 di Depok yang tidak terlepas dari upaya bersama melakukan penanganan mulai dari hulu hingga hilir.

“Apalagi saat ini kan Kampung Siaga Covid-19 dipadukan dengan Kampung Tangguh Jaya,” terang Idris. 

Idris mengungkapkan, Pembatasan Sosial Kampung Siaga yang telah dilakukan di Kota Depok diintegrasikan dengan PPKM skala Mikro, penanganan kasus Covid-19, hingga pemulasaraan jenazah. Hal itulah yang mendorong penurunan angka penyebaran Covid-19 di Kota Depok.

“Kami juga sedang melaksanakan vaksinasi tahap kedua,” ucap Idris.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Vaksinasi Covid-19 di Depok

Idris menuturkan, sebanyak 28.674 orang menjadi target sasaran pemberian vaksin. Jumlah tersebut dibagi menjadi dua tahap. Untuk tahap pertama sebanyak 13.644 orang, sedangkan tahap kedua yang sedang berlangsung mencapai 15.030 orang.

“Pada tahap kedua yang diberikan yakni jurnalis, keamanan, tenaga pendidik, tokoh agama, pedagang pasar, layanan publik, ASN, wakil rakyat, dan tenaga kesehatan,” kata Idris.

Idris mengatakan, pada tahapan pertama diberikan kepada Forkopimda dan tenaga kesehatan. Adapun yang telah divaksinasi mencapai 83,68 persen, 8,82 persen dilakukan penundaan, dan 7,50 persen tidak lolos uji screening.

“Kami berharap penularan Covid-19 di Kota Depok terus mengalami penurunan dan tetap mematuhi protokol kesehatan,” tutup Idris.