Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mencatat, pergeseran peta zonasi risiko menunjukkan daerah zona hijau tidak terdampak dan tidak ada kasus baru, jumlahnya semakin berkurang.
Menurut dia, perpindahan itu menyebar masuk ke zona merah atau risiko tinggi, zona oranye atau risiko sedang dan zona kuning atau risiko rendah.
"Dapat dilihat secara cepat, bahwa zona hijau yang awalnya cukup banyak di wilayah barat dan timur Indonesia, jumlahnya semakin lama semakin berkurang," kata Wiku dalam siaran pers diterima, Jumat (5/3/2021).
Advertisement
Wiku mencatat, perkembangan pada Februari 2021, jumlah zona hijau sangat sedikit. Daerah yang tidak ada kasus baru dan daerah yang tidak terdampak, jumlahnya masing-masing 4 kabupaten/kota dan zona hijau terletak pada wilayah timur Indonesia.
"Sementara pada zona oranye, awalnya hanya mendominasi pulau Jawa saja dan sebagian di pulau Kalimantan dan Sumatera. Namun perkembangannya terlihat signifikan meluas hingga pada Desember 2020, seluruh pulau di Indonesia didominasi zona oranye," ungkap Wiku.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
59 Persen Daerah Berstatus Zona Oranye
Dari data teranyar, Wiku merinci, jumlah daerah dalam zona oranye saat ini sebanyak 277 kabupaten/kota atau lebih dari 59 persen dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia.
"Tentunya kondisi ini harus kita perbaiki, daerah yang sudah berbulan-bulan berada di zona oranye harus segera berbenah, Jangan sampai ada daerah yang lebih dari 10 bulan berada di zona oranye. Harus ada perubahan yang lebih baik," Wiku menandasi.
Advertisement