Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengatakan Kongres Luar Biasa atau KLB Demokrat di Sumatera Utara adalah ilegal.
"Terkait KLB yang dilakukan secara ilegal, inkonstitusional oleh sejumlah kader, mantan kader yang bersekongkol dengan aktor ekternal. Saya berdiri di sini tidak sendirian," kata AHY dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (5/3/2021).
Baca Juga
"Mungkin saya terlihat hanya dengan Sekjen saya tapi sejatinya saya berdiri tegap di sini mewakili jutaan kader dan simpatisan Demokrat di seluruh Tanah Air,"lanjut dia.
Advertisement
AHY memastikan peserta KLB tidak memiliki suara sah. Sebab, seluruh DPD dan DPC mendukung kepemimpinannya yang sah, hasil Kongres Demokrat 2020.
"Saya berdiri mewakili 34 DPD di 34 provinsi. Mewakili ketua DPC di 514 kabupaten/kota, juga ribuan anggota dewan Fraksi Demokrat. Saya juga berdiri di sini karena mandat dan amanat dari seluruh kader yang memiliki hak suara sah yang diberikan pada Kongres kelima Demkrat 2020. Kongres yang sah, demokratis dan telah disahkan negara," ungkap AHY.
Dia pun meyakini bahwa KLB Demokrat di Sumut adalah abal-abal dan tak memiliki dasar hukum.
"KLB ini jelas salah. Ada yang bilang bodong, ada yang bilang abal-abal. Yang jelas ini ilegal dan inkonstitusional," kata AHY.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
KLB Demokrat Putuskan Moeldoko Jadi Ketua Umum
Kongres Luar Biasa atau KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, telah memutuskan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono.
Adapun Moeldoko mengalahkan mantan Sekretaris Jenderal Demokrat Marzuki Alie dalam hitung cepat atau voting.
"Memutuskan, menetapkan pertama, dari calon kedua tersebut atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2021-2025," kata pimpinan sidang KLB Demokrat Jhoni Allen seperti yang disiarkan langsung KompasTV, Jumat (5/3/2021).
Saat dikonfirmasi, salah satu penggagas KLB Demokrat, Darmizal juga membenarkan Moeldoko telah ditetapkan sebagai Ketum Demokrat.
"Alhamdulillah benar (Moeldoko)," kata dia.
Advertisement