Liputan6.com, Jakarta - Pusat Pendidikan Korps Wanita TNI Angkatan Darat atau Pusdik Kowad merupakan komando pendidikan pencetak wanita Indonesia untuk menjadi prajurit TNI Angkatan Darat.
Pusdik Kowad yang berada di bawah Kodiklat TNI Angkatan Darat, dipimpin oleh seorang komandan wanita berpangkat Kolonel, yang saat ini berada dalam kepemimpinan Kolonel Caj (K) Maria I Suparni. Pada 2020 Pusdik Kowad menerima 221 siswa yang terdiri dari 181 siswa reguler dan 40 siswa Otsus Papua.
Pusdik Kowad dilengkapi fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar mengajar siswa seperti ruang kelas, sarana olahraga, juga tempat ibadah. Dijelaskan oleh Komandan Pusdik Kowad, disana terdapat 8 ruang kelas dengan kapasitas 25-30 siswa. Kemudian terdapat ruang micro teaching, lab bahasa dan komputer, ruang makan dengan kapasitas 240 orang, ruang fitness, dan dua lapangan.
Advertisement
Selain mendapatkan pendidikan teori para siswa Kowad juga dididik ketahanan dan ketangkasan fisik layaknya para prajurit pria. Di masa pandemi Covid-19 proses pembelajaran di Pusdik Kowad tetap berjalan sesuai kurikulum dengan mengedepankan protokol kesehatan, meskipun terdapat Prasis Dikmaba yang terpapar Covid-19.
"Siswa kami banyak yang terpapar dan di Pusdik Kowad ini jaringannya belum online, sehingga kami timbul ide menjalankan proses belajar mengajar di masing-masing siswa yang terpapar, kami masukkan di ruang isolasi itu, kami berikan HT. Menurut kami proses belajar mengajar harus tetap berjalan meskipun siswanya ada di ruang isolasi," tegas Komandan Pusdik Kowad Kolonel CAJ (K) Maria I Suparni yang dikutip dari YouTube TNI AD, Minggu (7/3/2021).
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan pihaknya tetap mempertahankan Enzo Zenz Allie sebagai Akademi Militer (Akmil) 2019.
Donor Plasma
Sebanyak 53 Prasis Dikmaba yang setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19 melakukan donor plasma konvalesen di RSPAD, bahkan 8 siswa diantaranya melakukan donor plasma sebanyak 2 kali.
“Dengan dukungan dari semuanya dan atensi yang luar biasa dari Bapak Kasad, dari Dankodiklat, kemudian dari pihak-pihak lain yang memberikan atensi kepada Pusdik Kowad dan tentunya juga kerja sama yang baik dari organik Pusdik Kowad, saya akui luar biasa. Dedikasinya yang sungguh-sungguh merawat siswa,” imbuhnya.
Mengusung motto “Bukan Mawar Penghias Taman Tetapi Melati Pagar Bangsa”, memiliki makna bahwa Kowad merupakan prajurit wanita yang berhati bersih, jujur, mandiri, bertanggung jawab, dan menjunjung tinggi kodrat kewanitaannya, serta penuh pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia.
Advertisement