Sukses

Viral Kuda Nil di Taman Safari Bogor Diberi Makan Botol Plastik

Sebuah video kuda nil salah satu koleksi Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor viral di media sosial. Kuda nil tersebut makan botol plastik yang dilempar pengunjung.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video kuda nil salah satu koleksi Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor viral di media sosial. Kuda nil tersebut makan botol air minum kemasan yang dilempar pengunjung.

Video mengenai kuda nil tersebut banyak diunggah warganet hingga viral di media sosial. Mereka menyayangkan aksi pengunjung yang melempar botol plastik ke arah kuda nil yang tengah membuka mulut. 

Humas Taman Safari Indonesia, Yulius Suprihardo membenarkan peristiwa tersebut terjadi di Taman Safari Indonesia pada Minggu 7 Maret 2021.

"Seseorang dari mobil pelat nomor mobil D 1581 VN melemparkan botol plastik ke dalam mulut kuda nil yang membuka mulut mengharap diberikan makanan. Ketika itu ada pengunjung melihat, jadi dia upload laporkan ke official sosmed kami," ujar Yulius, Senin (8/3/2021).

Setelah mendapat informasi tersebut, keeper dan tim dokter hewan langsung ke lokasi lalu melakukan pengecekan terhadap satwa bernama Ari itu. Tak lama, kuda nil itu berhasil memuntahkan botol plastik tersebut.

"Tim kedokteran hewan serta tim medis sudah mengecek kesehatan satwa itu. Saat ini kondisi dan nafsu makan Ari pun terpantau normal. Namun saat ini tim medis satwa serta keeper masih terus memantau dan melakukan observasi terhadap kondisi kesehatan Ari," terangnya.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kuda nil adalah satwa herbivora

Kuda nil adalah satwa herbivora yang memakan rumput, sayuran, ataupun buah-buahan. Seperti satwa lainnya, mereka tidak dapat mencerna benda-benda asing seperti sampah plastik. Pemberian sampah plastik ini tentunya dapat mengancam kesehatan satwa.

Oleh karena itu, ia minta kepada pengunjung untuk tidak membuang sampah apalagi memberi makan hewan yang bukan makanannya.

"Kami akan menindaklanjuti kasus ini. Namun sampai saat ini kami masih menunggu perkembangan dari head office," pungkasnya.