Liputan6.com, Jakarta - Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan pihaknya telah mencatat  jumlah penduduk yang melakukan pindah domisili sejak November 2020 hingga Februari 2021 sebanyak 2.034.715 jiwa.
Jumlah tersebut terdiri penduduk yang pindah pada Nopember 2020 sebanyak 508.069 jiwa.
Kemudian pada Desember 2020 sebanyak 529.382 jiwa. Pada awal 2021 di bulan Januari, penduduk yang pindah alamat sebanyak 498.213 jiwa, pada Februari 2021 jumlah sedikit meningkat menjadi 499.051 jiwa.
Advertisement
"Pergerakan selama 4 bulan saja sudah lebih dari 2 juta penduduk pindah domisili," kata Zudan dalam keterangan pers, Selasa (9/3/2021).
Sementar itu pada November 2020 tercatat sebanyak 170.278 bayi lahir. Sebulan berselang, pada Desember jumlah bayi yang lahir sedikit menurun menjadi 146.693 jiwa. Kemudian awal tahun 2021 pada Januari tercatat jumlah bayi lahir sebanyak 113.057 jiwa. Pada Februari 2021, jumlah bayi lahir turun menjadi 71.291 jiwa.
Sehingga selama 4 bulan sejak November 2020 hingga Februari 2021 jumlah pertambahan penduduk Indonesia sebanyak 501.319 jiwa.
Data statistik kependudukan Dukcapil juga mencatat angka kematian selama 4 bulan terakhir, mulai Nopember 2020 hingga Februari 2021, yakni sebanyak 355.332 jiwa. Terdiri mulai Nopember 2020 penduduk yang meninggal dunia sebanyak 87.161 jiwa, pada Desember 2020 sejumlah 86.503 jiwa, Januari 2021 (88.625) dan Februari 2021 penduduk meninggal sebanyak 93.043 jiwa.
"Belum lagi ditambah yang meninggal, yang lahir, yang berubah pekerjaan, dan lainnya. Dukcapil melakukan updating data setiap hari berdasarkan pelaporan dari penduduknya. Tidak ada instansi di Indonesia yang mengupdate data penduduk setiap hari kecuali Dukcapil Kemendagri," tuturnya.
Sebab itu, kata dia dengan dinamika yang tinggi maka program vaksinasi, bansos, kartu prakerja harus rutin mengupdate data kependudukan dan disesuaikan dengan data Dukcapil.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Buat 3 Dokumen untuk Penduduk Lahir
Zudan pun mengklaim dukcapil mencatat dengan rapi pergerakan data statistik kependudukan ini, agar para instansi pengguna data mengetahui dengan pasti posisi atau gambaran penduduk sebenarnya secara real time by name by address.Â
"Kegunaannya banyak sekali. Bagi perbankan dan industri keuangan bisa mengetahui siapa nasabahnya yang meninggal dunia atau pindah alamat," ungkapnya.
Sedangkan kata dia bagi penduduk baru lahir, Dinas Dukcapil setempat langsung membuatkan 3 dokumen kependudukan.
"Sekaligus yakni akta kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA) serta KK baru lengkap dengan nama si adik bayi," kata dia.
Â
Reporter: Intan Umbari PrihatinÂ
Sumber: Merdeka.com
Advertisement