Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa memastikan pihaknya memfasilitasi berbagai dokumen yang dibutuhkan agar status administrasi jenis kelamin Serda Aprilia Manganang berganti dari wanita menjadi pria.
"Dirhum Angkatan Darat sudah siapkan dokumen untuk kita membantu Sersan Manganang untuk mendapat apa yang diinginkan, yaitu kita penuhi semua surat yang ada di UU 23 2006 tentang administrasi kependudukan," tutur Andika di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).
Andika berharap, Pengadilan Negeri Tondano dapat mengabulkan permohonan perubahan nama dan jenis kelamin Serda Aprilia Manganang.Â
Advertisement
"Dengan harapan setelah ini Sersan Manganang bisa menjadi seseorang yang ditakdirkan untuknya," jelas dia.
Andika juga menegaskan bahwa Aprilia Manganang bukan seorang transgender. Dia tidak menjalani operasi pergantian alat kelamin, namun memang dilahirkan dalam kondisi pria yang memiliki kelainan reproduksi Hipospadia.
"Seperti yang saya katakan tadi, operasi ini corrective surgery, jadi tidak ada pergantian kelamin. Manganang adalah laki-laki dan tidak ada pergantian secara fisik yang mungkin tadinya dari organ-organ kelamin wanita menjadi pria itu tidak ada," Andika menandaskan.
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Alasan Lolos Jadi Korps Wanita TNI AD
Dalam kesempatan yang sama, KSAD Andika Perkasa juga menyampaikan, Aprilia Manganang direkrut menjadi prajurit TNI AD melalui jalur penerimaan khusus anak muda berprestasi pada 2016 lalu.
Pemeriksaan medis kala itu pun tidak sampai pada diagnosa kelainan alat reproduksi Hipospadia.
"AD memutuskan untuk menerima. Pemeriksaan tidak dilakukan selengkap yang kami gelar minggu lalu," tutur Andika di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).
Aprilia sendiri masuk dalam Bintara Komunitas Ajudan Jenderal. Dia lahir dan besar di daerah yang terbilang terbatas secara fasilitas hingga akhirnya dilahirkan dengan akta lahir perempuan.
"Sersan Aprilia Manganang dilahirkan di Tahuna, jadi inilah tempat lahir dan dibesarkan Aprilia Manganang. Tepatnya di Pulau Sangir, atau sering disebut Tahuna. Dan kalau kita hari ini naik kapal, itu kira-kira dari Manado delapan jam ke arah pulau ini," kata Andika.
"Seseorang yang diberi nama Aprilia Manganang tidak seberuntung kita semua. Saat dilahirkan, dia punya kelainan pada sistem reproduksinya. Hipospadia," imbuh Andika.
Lebih lanjut, ayah dan ibu dari Aprilia juga tidak dalam kondisi berpendidikan cukup. Keduanya hanya seorang buruh tani dan asisten rumah tangga, bahkan melahirkan pun di rumah dengan fasilitas medis seadanya.
Advertisement