Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa berbagi cerita pengakuan Serda Aprilia Manganang yang melalui masa kecil tanpa lepas dari perundungan atau bullying.
Kondisi jenis kelaminnya menjadi objek bahan rundungan teman sebayanya.
"Pengakuan Manganan dia sering menjadi objek bully-an. Ya seperti yang saya bilang tadi, sejak kecil anak kecil tidak punya rem, apa yang dilihat langsung ditanyakan," cerita Andika di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).
Advertisement
Menurut Andika, sejak menjadi bahan perundungan, Aprilia pun memilih untuk menjauh dari teman-temannya. Bahkan untuk bersosialisasi dengan orang lain pun enggan.
"Itu yang membuat Sersan Manganang ini cenderung menjauh dan lebih membatasi. Mungkin setiap ketemu orang pertanyaannya itu lagi itu lagi," kata dia.
Sebab itu, lanjut Andika, sebagai KSAD dirinya bermaksud untuk bertanggungjawab atas semua anggotanya. Termasuk terhadap Aprilia yang telah diterima sebagai bagian dari keluarga besar TNI AD.
"Kami ingin membantu, tapi juga kami tidak ingin merekayasa, sehingga menggunakan segala peralatan fasilitas kesehatan yang kami punya. Dan setelah kami temukan, kami jelaskan, begitu lepas (Aprilia menerima), karena ya itu sekian lama (menunggu kepastian), 20 tahun," kata Andika.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tetap Jadi Prajurit TNI AD
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa memastikan, Serda Aprilia Manganang akan tetap menjadi prajurit TNI AD meski secara administrasi kependudukan berubah jenis kelamin dari wanita ke pria.
"Bagaimana selanjutnya, Manganang masuk TNI AD dia jadi Bintara Komunitas Ajudan Jenderal. Saya akan, dengan kondisi ini maka saya dengan staf akan lakukan evaluasi untuk beri tugas yang pas. Kemungkinan besar pilihannya di perbekalan dan angkutan, atau di kesehatan, tergantung passion Manganang di mana," kata Andika di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).
Menurut Andika, dia akan mengutamakan keinginan dari Aprilia Manganang. Hanya saja sejauh ini Aprilia merupakan prajurit dengan rekam jejak yang baik.
"Sejak lulus 2016, dia ditempatkan di Dinas Jasmani, 2018 sampai sekarang di Kodam Manado. Dia prajurit yang punya disiplin karena selama dinas tidak pernah ada pelanggaran, orangnya sangat nurut, saya yakin itu adalah attitude ya. Dia menunjukkan orang yang punya komitmen, disiplin. Selama berdinas pun selalu masuk dinas sesuai jam dan tidak ada perintah yang tidak dilakukan oleh dia," jelas dia.
Lebih lanjut, menurut Andika kasus seperti Aprilia baru terjadi di TNI AD. Hanya saja, bagi prajurit yang merasa perlu bantuan semacam Aprilia Manganang, dia menegaskan akan membantu semaksimal mungkin.
Advertisement