Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono turut angkat bicara soal Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pria yang karib disapa Ibas itu yakin negara akan hadir untuk meluruskan polemik yang terjadi di tubuh partainya. Menurut dia, hal itu sudah sepatutnya sebagai tugas pemerintah dan negara.
Baca Juga
"Saya yakin negara akan tetap hadir dalam persoalan ini. Ya, saya masih yakin, negara hadir," kata Ibas lewat siaran pers diterima, Rabu, 10 Maret 2021.
Advertisement
Tak hanya itu, Ibas yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR meyakini Presiden Jokowi tidak akan tinggal diam.
Ibas menegaskan, pemerintah tidak memiliki alasan untuk tidak terlibat dalam hal penyelesaian polemik di tubuh partainya. Sebab, Ibas menilai, pemerintah adalah bagian dari demokrasi.
Oleh karena itu, segala upaya yang ingin merusak demokrasi harus turut dilibatkan.
"Kami sebagai anggota DPR, terpilih dengan cara dan dalam kehidupan demokrasi, pemimpin negara pun demikian. Jadi tidak ada alasan bagi kita semua, termasuk pemerintah, untuk ikut terlibat atau mendukung (penyelesaian) dalam upaya-upaya yang merusak demokrasi," kata Ibas.
Berikut sejumlah pernyataan yang disampaikan Ibas terkait polemik KLB Demokrat di Deli Serdang dihimpun Liputan6.com:
Â
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Yakin Jokowi Tak Akan Diam
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) meyakini bahwa negara akan hadir untuk meluruskan polemik yang terjadi di tubuh partainya. Menurut dia, hal itu sudah sepatutnya sebagai tugas pemerintah dan negara.
"Saya yakin negara akan tetap hadir dalam persoalan ini. Ya, saya masih yakin, negara hadir," kata Ibas lewat siaran pers diterima, Rabu, 10 Maret 2021.
Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR RI ini juga meyakini, bahwa Presiden Jokowi tidak akan tinggal diam.
Sebagai pemimpin negara, Presiden Jokowi dipercaya Ibas masih memiliki hari nurani untuk melihat kebenaran.
"Pemimpin negeri ini punya nurani untuk melihat mana yang benar, mana yang salah," lanjut Ibas.
Â
Advertisement
Keterlibatan Pemerintah Bagian dari Demokrasi
Ibas menegaskan, pemerintah tidak memiliki alasan untuk tidak terlibat dalam hal penyelesaian polemik di tubuh partainya. Sebab, Ibas menilai, pemerintah adalah bagian dari demokrasi.
Oleh karena itu, segala upaya yang ingin merusak demokrasi harus turut dilibatkan.
"Kami sebagai anggota DPR, terpilih dengan cara dan dalam kehidupan demokrasi, pemimpin negara pun demikian. Jadi tidak ada alasan bagi kita semua, termasuk pemerintah, untuk ikut terlibat atau mendukung (penyelesaian) dalam upaya-upaya yang merusak demokrasi," kata Ibas.
Ibas berharap, kebenaran dan keadilan akan tetap dijunjung di negeri ini. Dia percaya, demokrasi yang indah adalah demokrasi yang dijalankan dengan cara-cara yang juga indah dan penuh martabat.
"Bagi kami, ada siang, ada malam. Tapi semangat kami tetap ayo kita selamatkan demokrasi," seru Ibas soal kisruh Demokrat.
Â
Buat Tagar Selamatkan Demokrat
Ibas pun meminta para kader menggaungkan tagar SelamatkanDemokrasi. Hal itu sebagai penanda kepada masyarakat dan juga pemerintah untuk bersatu melawan pemecah belah alam demokrasi.
"Jadi kita dengan mudah membedakan mana kegiatan atau proses demokrasi, dan mana yang aktivitas yang bersifat ilegal. Terus, perjuangkan aspirasi rakyat dan jalankan agenda perjuangan Partai Demokrat," dia menandasi.
Advertisement