Liputan6.com, Yogyakarta: Selama Bulan Ramadan, kawasan bekas peninggalan kerajaan Mataram Islam di Desa Jagalan, Kota Gede, Yogyakarta, ramai dikunjungi masyarakat. Biasanya, kawasan yang dibangun oleh Raja Mataram Islam Penembahan Senopati pada 1826 sebagai tempat ibadah dan pusat penyebaran agama Islam itu hanya ramai dikunjungi warga pada hari besar atau Ahad. Namun menurut pemantauan SCTV, di Bulan Puasa ini, hampir setiap hari kawasan yang merupakan satu objek wisata andalan di Yogyakarta ini ramai didatangi pengunjung.
Para pengunjung dapat mengunjungi sentra-sentra kerajinan seperti perak, tanduk, dan sebagainya. Para pengunjung juga dapat mempelajari sejarah perkembangan Islam pada masa kerajaan Mataram dan dapat lebih khusuk menjalankan ibadah. Sebab, kawasan ini sangat tenang dan kental dengan nuansa religius. Apalagi di kawasan ini juga terdapat sebuah masjid bersejarah, Masjid Agung Mataram.
Di masjid yang berarsitektur Hindu-Jawa ini, pengunjung dapat mengenang dan menyelami perjuangan para penyebar agama Islam dalam meletakkan fondasi agama di Tanah Jawa, khususnya di Yogyakarta. Sebab, saat itu sebagian besar warga masih kental dengan paham animisme.(LIA/Wiwiek Susilo dan Mardianto)
Para pengunjung dapat mengunjungi sentra-sentra kerajinan seperti perak, tanduk, dan sebagainya. Para pengunjung juga dapat mempelajari sejarah perkembangan Islam pada masa kerajaan Mataram dan dapat lebih khusuk menjalankan ibadah. Sebab, kawasan ini sangat tenang dan kental dengan nuansa religius. Apalagi di kawasan ini juga terdapat sebuah masjid bersejarah, Masjid Agung Mataram.
Di masjid yang berarsitektur Hindu-Jawa ini, pengunjung dapat mengenang dan menyelami perjuangan para penyebar agama Islam dalam meletakkan fondasi agama di Tanah Jawa, khususnya di Yogyakarta. Sebab, saat itu sebagian besar warga masih kental dengan paham animisme.(LIA/Wiwiek Susilo dan Mardianto)