Sukses

Kemenkes: Penundaan Distribusi Vaksin AstraZeneca Bukan karena Isu Pembekuan Darah

Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menegaskan penundaan distribusi vaksin AstraZeneca ke fasilitas pelayanan kesehatan bukan karena isu pembekuan darah.

Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menegaskan penundaan distribusi vaksin AstraZeneca ke fasilitas pelayanan kesehatan bukan karena isu pembekuan darah. Melainkan, karena pemerintah sedang menunggu keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengenai kriteria kelompok penerima vaksin AstraZeneca.

"Kemenkes menunda dulu pendistribusian AstraZeneca ini dikarenakan pada kehati-hatian. Artinya, kami mengikuti apa yang menjadi arahan BPOM karena kita tahu BPOM bersama ITAGI dan para ahli sedang melihat kembali apakah kriteria-kriteria penerima vaksin yang tadinya sudah dikeluarkan yang ditujukan untuk penggunaan vaksin produksi Sinovac maupun Bio Farma ini juga akan sama dengan kriteria vaksin yang akan kita gunakan yaitu vaksin AstraZeneca," jelasnya dalam konferensi pers, Selasa (16/3/2021).

Selain menunggu keputusan kriteria dari BPOM, Kemenkes juga sedang memastikan kualitas kemasan dan isi vaksin AstraZeneca. Nadia menyebut, pemerintah khawatir ada perubahan warna maupun bentuk vaksin AstraZeneca sebelum didistribusikan kepada fasilitas pelayanan kesehatan.

"Ini dipastikan dulu sebelum didistribusikan ke fasyankes tempat pelaksanaan vaksinasi. Jadi kita betul-betul menjamin dari segi mutunya," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Isu Pembekuan Darah

Mantan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes ini meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan isu pembekuan darah usai divaksin AstraZeneca. Sebab, organisasi kesehatan dunia (WHO) dan badan obat-obatan Eropa (EMA) telah memastikan kasus pembekuan darah di sejumlah negara tak terkait dengan vaksin AstraZeneca.

"Tidak perlu takut dengan adanya informasi penggumpalan darah ini karena tadi sudah disampaikan juga oleh WHO bahwa manfaat dari vaksin ini jauh lebih besar daripada tentunya efek samping yang ditimbulkan," tandasnya.

Sebagai informasi, delapan negara Eropa menghentikan sementara penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca setelah adanya laporan pembekuan darah usai vaksinasi. Penyuntikan vaksin AstraZeneca sudah dilakukan kepada 17 juta orang. Namun, dari total jumlah penerima vaksin AstraZeneca, 44 di antaranya mengalami pembekuan darah.

Reporter: Supriatin

Sumber: Merdeka