Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Rabu, 17 Maret 2021 menghadiri secara virtual Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari Istana Negara Jakarta.
Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan sejumlah pesan kepada para kader HMI. Salah satunya ia meminta HMI menjadi pelopor agar Indonesia bisa menjadi bangsa yang maju, sejahtera, dan disegani.
Baca Juga
"Saya percaya HMI bisa menjadi lokomotif kemajuan bangsa dan lebih aktif menyiapkan, melahirkan SDM unggul, mencetak dan melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang akan mengantar bangsa ini siap berkompetisi dalam era kiper kompetisi sekarang ini dan semakin maju menjadi pemenang dan yakin usaha sampai," ujar Jokowi, seperti ditayangkan Youtube Sekretariat Presiden, Rabu, 17 Maret 2021.
Advertisement
Selain itu, Jokowi juga menghadiri Kongres XX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 2021 secara virtual.
Dia berpesan, kader PMII wajib menguasai ilmu dan teknologi. Menurut Jokowi, PMII berperan penting dalam menentukan masa depan Indonesia mendatang.
"Buat kader-kader PMII, menguasai ilmu dan teknologi itu sifatnya fardhu ain, kewajiban individu kader. Kenapa? Karena PMII merupakan laboratorium kepemimpinan generasi muda Islam yang akan ikut menentukan maju atau mundurnya Indonesia di masa depan," papar Jokowi.
Berikut sejumlah pesan yang disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Kongres XXXI HMI dan Kongres XX PMII secara virtual dihimpun Liputan6.com:
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Ingatkan Banyak Kader HMI Duduk di Jajaran Kabinetnya
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut bahwa saat ini banyak kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang masuk di jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Mereka antara lain adalah Menteri Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Kemudian, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.
Lalu, ada pula Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo hingga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.
"Kabinet Indonesia maju ini dipenuhi oleh banyak sekali kader-kader HMI. HMI semuanya, mungkin ada yang saya nggak sebut. Tapi ini sudah bukan banyak, terlalu banyak," kata Jokowi saat membuka Kongres XXXI HMI 2021 dari Istana Negara Jakarta, seperti yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu, 17 Maret 2021.
Â
Advertisement
2. Minta HMI Lahirkan SDM Unggul untuk Jadi Pemimpin
Jokowi meminta HMI menjadi pelopor agar Indonesia bisa menjadi bangsa yang maju, sejahtera, dan disegani.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meyakini HMI mampu melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
"Saya percaya HMI bisa menjadi lokomotif kemajuan bangsa dan lebih aktif menyiapkan, melahirkan SDM unggul, mencetak dan melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang akan mengantar bangsa ini siap berkompetisi dalam era kiper kompetisi sekarang ini dan semakin maju menjadi pemenang dan yakin usaha sampai," kata Jokowi.
Â
3. HMI Sigap pada Perubahan
Jokowi lantas mengingatkan bahwa tantangan Indonesia kedepan semakin besar karena era disrupsi.
"Kita tahu saat ini kita berada pada era disrupsi dengan perubahan yang sangat cepat, dan kita tidak boleh terpaku hanya pada kebesaran-kebesaran masa lalu," tutur dia.
Untuk itu, Jokowi meminta kader HMI untuk terus beradaptasi dan lincah terhadap perubahan, sigap mengambil keputusan, dan cerdas dalam bertindak.
Dia menekankan HMI terus membangun kolaborasi dalam berbagai agenda penting pembangunan bangsa. Termasuk, dalam berikhtiar mengatasi pandemi dan dampaknya serta membantu masyarakat yang sedang berada dalam kesulitan.
"Membangkitkan optimisme, membangkitkan harapan, agar bangsa kita segera pulih dan bangkit dari pandemi," kata Jokowi.
Â
Advertisement
4. Minta Kader PMII Kuasai Ilmu dan Teknologi
Sementara itu, Jokowi juga menghadiri secara virtual Kongres XX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 2021 dan menitipkan sejumlah pesan.
Salah satunya, Jokowi menekankan bahwa kader PMII wajib menguasai ilmu dan teknologi. Menurut dia, PMII berperan penting dalam menentukan masa depan Indonesia mendatang.
"Buat kader-kader PMII, menguasai ilmu dan teknologi itu sifatnya fardhu ain, kewajiban individu kader. Kenapa? Karena PMII merupakan laboratorium kepemimpinan generasi muda Islam yang akan ikut menentukan maju atau mundurnya Indonesia di masa depan," ucap dia.
Â
5. Ingatkan PMII Banyak Organisasi Tergilas Perubahan
Kemudian, Jokowi mengatakan bahwa dunia telah berubah begitu cepat dan memasuki era disrupsi. Bahkan, kata dia, banyak organisasi yang akhirnya tergilas karena mereka tak sigap menghadapi perubahan.
"Perubahan selalu tidak ramah bagi yang tidak siap berubah dan berhenti belajar. Banyak organisasi, ini banyak, banyak organisasi harus rela digilas perubahan karena tidak sigap beradaptasi terhadap perubahan," terang dia.
Untuk itu, Jokowi mendorong kader-kader PMII menjadi navigasi perubahan.
"PMII harus terus tumbuh dan berkembang menjadi organisasi kepemudaan yang inovatif dan adaptif, membuka diri dan adaptif terhadap hal-hal yang baru," papar dia.
Â
Advertisement
6. Minta Kader PMII Bantu Atasi Pandemi Covid-19
Di sisi lain, Jokowi mengaku tak pernah lelah untuk menyelesaikan krisis akibat pandemi Covid-19. Pemerintah, kata dia, terus bekerja keras memulihkan kesehatan masyarakat dan membangkitkan ekonomi nasional.
"Tidak ada kata lelah dalam kamus saya. Apalagi di masa krisis pandemi yang melanda dunia seperti sekarang ini," terang Jokowi.
Dia menyebut pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan meluncurkan program prioritas untuk menolong ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi. Jokowi pun bersyukur ekonomi Indonesia mulai menunjukkan tren yang positif.
"Alhamdulillah ekonomi kita menunjukkan tren yang positif, meskipun juga harus kita akui belum maksimal," katanya.
Jokowi pun meminta kader PMII ikut berkontribusi membantu pemerintah menyelesaikan persoalan bangsa Indonesia. Misalnya, dengan memberikan ide, gagasan, atau turun langsung menangani persoalan besar.
"Saya percaya kongres PMII kali ini akan menghasilkan program-program strategis yang bisa menjawab persoalan kemahasiswaan, persoalan kemasyarakatan, dan persoalan kebangsaan," jelas Jokowi.
Jokowi dan Pemimpin Dunia Disuntik Vaksin Covid-19
Advertisement