Sukses

CSIS: Golkar Institute akan Membuat Pengambilan Kebijakan Partai Jadi Berbasis Scientific

Arya menambahkan keberadaan lembaga seperti Golkar Institute ini perlu ditiru partai politik lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai lembaga pendidikan politik bentukan Partai Golkar, Golkar Institute, akan membuat pengambilan kebijakan oleh partai akan lebih berdasar pada scientific base.

Arya mengatakan Golkar Institute akan memiliki posisi penting terutama sebagai think tank internal partai yang memberikan rekomendasi kebijakan dalam proses pembuatan keputusan strategis partai.

“Saya melihat Golkar Institute itu jadi penting juga karena proses pengambilan kebijakan menjadi scientific base, sehingga kebijakan yang diambil partai itu menjadi lebih terukur, terencana, dan punya impact kebijakan,” kata Arya saat dihubungi wartawan, Rabu (17/3/2021).

Menurut Arya, alasan lainnya Golkar Institute menjadi penting juga karena memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk bergabung dan terlibat dalam proses pembuatan kebijakan. Hal itu dinilainya sudah sesuai fungsi partai yang memberikan pendidikan politik bagi masyarakat.

“Jadi kan fungsi partai itu pendidikan politik, ya. Jadi keberadaan lembaga itu menjadi strategis juga dalam hal memberikan modal bagi pendidikan poltik untuk publik,” katanya.

Arya menambahkan keberadaan lembaga seperti Golkar Institute ini perlu ditiru partai politik lainnya.

"Menurut saya, keberadaan think tank internal itu penting untuk pengembangan internal, terutama kemampuan membuat kebijakan ataupun political skill-nya, untuk meng-upgrade kemampuan internal. Inisiatif Golkar untuk membuat dan mengembangkan think tank internal itu saya kira baik bagi partai politik dan langkah itu bisa juga ditiru oleh partai-partai lain," jelas Arya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Golkar-CSIS Kerja Sama?

Arya menjelaskan mengenai penjajakan kerja sama antara Golkar Institute dan CSIS itu bentuknya masih dalam level pembahasan.

"Karena tantangan yang kita hadapi bersama semakin kompleks, kolaborasi itu akan menjadi tren. Kolaborasi itu bisa kolaborasi antar pembuatan kebijakan atau partai politik dengan lembaga di eksternal. Lembaga eksternal itu bisa civil society, NGO, lembaga riset kampus," terang dia.

"Nah jadi kolaborasi itu menjadi penting kedepan dan itu bagus kalau ada kolaborasi itu. Nah, kalau pertanyaannya bagaimana (gambaran bentuk kerja samanya) ya tentu di level pimpinan di sini dan di Golkar-nya masih dalam proses pembahasan teknis," tambah Arya.

Sebelumnya, Golkar Institute menerima kunjungan dari para pendiri dan peneliti CSIS, Selasa 16 Maret 2021. Dari pertemuan itu, Golkar Institute dan CSIS dikatakan akan menjajaki kerja sama dalam bidang kajian untuk merumuskan kebijakan bagi arah pembangunan dan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

"Kami berdiskusi dan membahas sejumlah isu utama, khususnya mengenai upaya pemulihan ekonomi dan arah kebijakan pembangunan nasional ke depan," kata Airlangga, dalam keterangan di akun Instagra @airlanggahartarto_official, Selasa (16/3/2021).

Golkar Institute sendiri merupakan program sekolah partai di bidang pemerintahan dan kebijakan publik. Namun, sarana pendidikan ini nantinya tak hanya berlaku khusus kader partai saja, tapi masyarakat umum.