Liputan6.com, Jakarta Diduga gelapkan uang perjalanan study tour siswanya, sebuah sekolah di Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat disomasi para orangtua murid. Berita ini terpopuler pertama di top 3 news, Kamis, 18 Maret 2021.
Sejumlah wali murid dari siswa SMP dan SMA tersebut menilai pihak sekolah tidak transparan terkait pengembalian uang study tour yang telah dibayarkan mereka sejak Januari 2020 setelah kegiatan tersebut dibatalkan akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga
Dari total uang study tour Depok-Bali sebesar Rp 3.950.000, pengembalian baru 30 persen. Menurut tim kuasa hukum orangtua siswa, uang tersebut lalu dialihkan untuk pembayaran SPP April dan Mei.
Advertisement
Berita terpopuler lainnya terkait kasus suap izin ekspor benih lobster yang menjerat mantan Menteri Perikanan dan Kelautan, Edhy Prabowo. Pada Kamis, 18 Maret kemarin, dia diperiksa soal uang tunai Rp 52,3 miliar yang telah disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Uang tersebut disebut sebagai bank garansi yang diserahkan para eksportir yang mendapatkan izin ekspor benih bening lobster di KKP tahun 2020.
Kisah kasih Presiden ke-2 RI Soeharto dengan Siti Hartinah atau yang akrab disapa Ibu Tien juga tak kalah diburu oleh pembaca Liputan6.com. Cinta sejati keduanya yang terus abadi hingga akhir hayat bermula dari sebuah perjodohan.
Mahligai kehidupan rumah tangga pun mulai dilakoni keduanya sejak keluarga Pak Harto dan Ibu Tien memutuskan tanggal pernikahan pada 26 Desember 1947 di Solo, Jawa Tengah.
Begitu kuatnya cinta Pak Harto kepada Ibu Tien, dia tak mau menduakan cinta Tien untuk hidup berpoligami.
Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Kamis, 18 Maret 2021:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Diduga Gelapkan Uang Study Tour, Sekolah di Depok Disomasi Wali Murid
Orang tua siswa melalui Kuasa Hukum Herman Dionne mensomasi sekolah yang berada di Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoran Mas, Depok. Somasi yang diberikan berkaitan dengan transparansi dana study tour yang batal dilaksanakan pihak sekolah.
Tim Kuasa Hukum Herman Dionne, Taty Wahyuni Oesman mengatakan, somasi yang dilayangkan kepada pihak sekolah tentang dana study tour yang batal dilaksanakan. Namun, beberapa orang tua siswa telah membayar dana tersebut sejak dilakukan pemungutan biaya pada Januari 2020.
“Karena kondisi COVID-19 rencana perjalanan study tour Depok-Bali dibatalkan,” ujar Taty, Rabu (17/3/2021).
Taty menjelaskan, pembatalan rencana study tour yang dilakukan pihak sekolah tidak dilaksanakan, sejumlah orang tua murid menyayangkan tidak ada transparansi dari pihak sekolah baik SMP maupun SMA.
Setiap anak yang mengikuti study tour dikenakan biaya sebesar Rp 3.950.000, namun pihak sekolah hanya mengembalikan sebesar 30 persen atau Rp 1.325.000.
Advertisement
2. Edhy Prabowo Dicecar Soal Uang Tunai Rp 52,3 Miliar yang Disita KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (EP), Kamis (18/3/2021). Edhy diselisik soal penyitaan uang tunai Rp 52,3 miliar dalam kasus suap izin ekspor benih lobster atau benur di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Pemeriksaan kali ini dilakukan penyidik KPK untuk melengkapi berkas penyidikan Amiril Mukminin (AM) selaku sespri Edhy Prabowo.
"EP (Edhy) diperiksa sebagai saksi untuk AM. Tim penyidik masih terus menggali terkait uang senilai Rp 52,3 miliar sebagai bank garansi yang diserahkan para eksportir yang mendapatkan izin ekspor benih bening lobster di KKP tahun 2020," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (18/3/2021).
Sebelumnya diberitakan, pada Senin, 15 Maret 2021 KPK menyita uang tunai sekitar Rp 52,3 miliar. Ali Fikri mengatakan, penyitaan dilakukan dari Bank BNI 46. Uang tersebut diduga berasal dari para eksportir yang mendapat izin ekspor benur di KKP Tahun Anggaran 2020.
3. Soeharto dan Ibu Tien, Perjodohan yang Membawa Cinta Sejati
Perjodohan tak melulu menakutkan, terkadang justru melalui cara itulah kita menemukan pasangan terbaik, hal itulah yang dialami Presiden ke-2 RI Soeharto dengan Siti Hartinah atau yang akrab disapa Ibu Tien.
Soeharto pertama kali bertemu Tien saat bersekolah di Wonogiri, Jawa Tengah. Kala itu, Tien satu kelas dengan adik sepupu Harto yang bernama Sulardi. Belum ada benih-benih cinta di antara mereka.
Kisah mereka berawal kala Soeharto yang berusia 26 tahun dan sedang bertugas di Yogyakarta, dia didatangi oleh keluarga Prawirowihardjo yang tak lain merupakan paman sekaligus orangtua angkatnya. Di tengah pembicaraan mereka, Ibu Prawiro pun menanyakan soal rencana pernikahan kepada Harto.
Harto yang saat itu berpangkat Letkol tidak begitu serius menanggapi pertanyaan bibi sekaligus ibu angkatnya itu. Namun, Ibu Prawiro terus mendesak dan mengingatkan Harto pentingnya sebuah pernikahan yang tidak boleh terhalangi oleh apapun termasuk perang.
"Tetapi, siapa pasangan saya? Saya balik bertanya kepada mereka. Saya tidak punya calon," ujar Pak Harto dalam otobigrafi Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya halaman 43-45, dikutip dari Merdeka.
Ibu Prawiro pun meminta Harto agar tidak pusing dengan masalah perjodohan. Dia ternyata telah memiliki calon yang cocok untuk mendampingi Harto. Perempuan itu tak lain dan tak bukan adalah Siti Hartinah.
Advertisement