Setahun lebih bencana berlalu namun trauma tidak kunjung hilang dari ingatan. 154 kepala keluarga yang bermukim di perkampungan tersebut memilih untuk meninggalkan kampungnya pasca banjir bandang dan longsor menghantam.
Liputan6.com, Jakarta Gemuruh tiba-tiba terdengar dari bawah tanah di Kampung Cigobang, Desa Banjarsari, Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, awal Januari 2020.
Â
Dikutip dari Antara, Lilis dan beberapa warga lainnya khawatir gemuruh itu membawa petaka. Dia dan beberapa warga lainnya terpaksa angkat kaki menyelamatkan diri dari ancaman bencana alam.
Â
Setahun lebih bencana berlalu namun trauma tidak kunjung hilang dari ingatan. 154 kepala keluarga yang bermukim di perkampungan tersebut memilih untuk meninggalkan kampungnya pasca banjir bandang dan longsor menghantam.
Â
Sisa kengerian bencana alam itu masih tampak dari rumah-rumah yang tertimbun tanah. Barang-barang seperti baju dan peralatan dapur yang berserakan ditinggal empunya rumah, serta kendaraan yang dibiarkan tertimbun longsoran.
Â
Memasuki perkampungan tidak ada lagi suara tawa warga yang berkumpul di salah satu rumah tetangga. Hanya suara derit engsel daun jendela rumah yang tidak berpenghuni.
Â
Beberapa warga pergi meninggalkan kampung Cigobang, berharap pada penghidupan baru di tempat yang juga baru. Namun sebagian lainnya bertahan di lahan kosong tak jauh dari Cigobang dengan rumah berdinding triplek dan terpal.