Sukses

Kerusuhan Antaretnis Terjadi di Batam

Sebanyak dua orang dilaporkan cidera dalam aksi baku hantam antardua kelompok etnis berbeda di Pulau Batam. Sementara warga Sambas meminta jaminan keamanan Polda setempat.

Liputan6.com, Batam: Kerusuhan antaretnis tak juga berhenti. Baru-baru ini, dua orang dilaporkan cidera dalam aksi baku hantam antardua kelompok etnis berbeda di Simpang Dam Sungai Ladi-Muka Kuning, Batam. Untunglah situasi keamanan baik di areal konflik maupun kawasan lainnya berhasil diamankan aparat keamanan. Sementara itu, warga di Kabupaten Sambas, Pontianak, Kalimantan Barat meminta jaminan keamanan dari Polda setempat terhadap kerabat mereka di perantauan yang ingin mudik Lebaran ke Kota Sambas.

Hingga saat ini, kondisi keamanan di lokasi konflik di Batam sepenuhnya sudah berhasil dikuasai aparat keamanan. Bahkan dua kelompok etnis yang bertikai juga sudah berunding untuk tidak melakukan serangan balasan. Meski demikian, untuk menjaga kemungkinan terburuk menyusul jatuhnya dua korban cidera, polisi menurunkan dua pasukan satuan setingkat kompi dari Kesatuan Brigade Mobil di kawasan konflik. Sementara senjata tajam dari kedua belah pihak juga telah dilucuti.

Dalam insiden itu polisi berhasil meringkus enam tersangka pemasok senjata tajam berikut sebuah sedan yang digunakan dalam kerusuhan tersebut. Menurut para saksi mata mengatakan, konflik antaretnis itu bermula dari perebutan kawasan antarpreman dari etnis yang berbeda.

Pertikaian yang menimbulkan kecemasan di kawasan Industri Batamindo ini juga telah dikhawatirkan sejumlah pemilik modal asing. Menurut juru bicara Batamindo Industrial Park Andi Mapisangka, para manager asing dan ribuan pekerja terpaksa mengurung diri di dalam pabrik sampai keadaan benar-benar pulih.

Sementara itu, warga Kabupaten Sambas, meminta jaminan keamanan dari Polda setempat terhadap kerabat mereka yang ingin mudik Lebaran ke kota tersebut. Pasalnya, mereka mewaspadai terulangnya kembali peristiwa penyerangan terhadap warga Sambas perantauan yang mudik lebaran di kamp pengungsian Wajok saat Lebaran tahun silam.

Selain itu, mereka juga meminta polisi melipatgandakan pasukan di titik-titik rawan. Misalnya di Terminal Batu Layang dan Pelabuhan Laut Pontianak. Untunglah warga pun juga berjanji akan mengerahkan para pemudanya untuk membantu polisi.

Menurut aparat setempat, mereka bakal mengerahkan pengamanan khusus di hari raya Lebaran nanti. Bahkan satu batalyon pasukan Brimob dari Resimen 1 Jakarta yang di BKO-kan ke Pontianak sejak pecahnya kerusuhan bulan silam, bakal tetap siaga hingga Lebaran nanti.(BMI/Tim Liputan 6 SCTV)
    Video Terkini