Sukses

Kejagung Tangkap Penyebar Hoaks Jaksa Terima Suap Kasus Rizieq Shihab

Pelaku penyebar video hoaks jaksa menerima suap terkait sidang Rizieq Shihab, berinisial F dan berusia 18 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap pelaku penyebar video berita bohong alias hoaks jaksa menerima suap terkait sidang kasus Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Zulpan membenarkan hal tersebut. Pihak kepolisian sendiri hadir sebagai bantuan operasi penangkapan Kejagung itu.

"Iya (ditangkap)," tutur Zulpan saat dikonfirmasi, Senin (22/3/2021).

Menurut Zulpan, penangkapan dilakukan pada Senin sekitar pukul 09.00 Wita di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Pelaku penyebar video hoaks jaksa menerima suap terkait sidang Rizieq Shihab, berinisial F dan berusia 18 tahun.

"Kita hanya membantu," jelas dia.

Pelaku penyebar video hoaks jaksa menerima suap terkait sidang kasus Rizieq Shihab ini telah dibawa ke Kejaksaan Tinggi Makassar dan masih menjalani pemeriksaan penyidik.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Polisi Selidiki Video Hoaks Jaksa Sidang Rizieq Shihab Terima Suap

Sebelumnya, Polri tengah mempelajari rekaman video viral yang dinarasikan sebagai penangkapan jaksa yang menerima suap dalam penanganan perkara mantan pimpinan FPI, Rizieq Shihab.

Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memberikan keterangan terkait rekaman video yang beredar. Kejagung memastikan, video itu tidak ada kaitannya dengan proses sidang Rizieq Sihab di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, sehingga informasi itu hoaks.

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menerangkan, penyidik sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk mengidentifikasi penyebar dan pembuat video hoaks tersebut.

"Ya, penyidik akan mengusut," kata Argo, Minggu (21/3/2021).

Terkait hal ini, Argo mengimbau masyarakat tak menelan mentah-mentah informasi yang belum jelas kebenarannya. Selain itu, Polri meminta masyarakat lebih bijak dalam menerima informasi yang tidak jelas sumbernya.

"Masyarakat harus lebih bijak menggunakan media sosial agar menciptakan ruang digital yang produktif," ujar dia.

Â