Liputan6.com, Jakarta - PT MRT Jakarta membuat kebijakan baru terkait diizinkannya sepeda nonlipat kini bisa masuk gerbong kereta.
Hal tersebut dilakukan pihak MRT agar semakin menjadikan Jakarta sebagai kota yang tidak hanya ramah untuk pejalan kaki, namun juga untuk para pengguna sepeda.
Baca Juga
"Hanya satu gerbong yang dibolehkan untuk sepeda nonlipat dan maksimum empat sepeda per kereta, dan pada jam non-sibuk," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar saat dihubungi Liputan6.com, Rabu, 24 Maret 2021.
Advertisement
Meski begitu, William menyebut tetap akan ada persyaratan tertentu yang disiapkan MRT kepada para pengguna sepeda nonlipat tersebut.
"Untuk ketentuan sepeda non-lipat yang diizinkan masuk MRT adalah sepeda reguler dengan dimensi tidak melewati 200 cm x 55 cm x 120 cm, dengan lebar ban maksimal 15 cm," kata William.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria, dan sejumlah jajaran Pemprov sudah menjajal membawa sepeda nonlipat ke dalam kereta MRT pada Rabu, 24 Maret 2021.
Berikut sejumlah hal terkait kebijakan baru PT MRT Jakarta izinkan sepeda nonlipat masuk ke kereta dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Baru Mulai Berlaku Rabu, Ini Syaratnya
PT MRT Jakarta membuat kebijakan baru mengizinkan sepeda nonlipat dibawa masuk ke dalam gerbong kereta. Kebijakan tersebut mulai berlaku pada Rabu, 24 Maret 2021.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar menyatakan, pihaknya telah menyediakan satu gerbong kereta dalam satu rangkaian yang diperuntukan bagi pengguna sepeda nonlipat. Namun kapasitas yang diberikan hanya empat sepeda nonlipat dalam satu rangkaian.
"Hanya satu gerbong yang dibolehkan untuk sepeda nonlipat, dan maksimum empat sepeda per kereta, dan pada jam non-sibuk," kata William saat dihubungi Liputan6.com, Rabu, 24 Maret 2021.
Dia mengatakan, terdapat waktu khusus mengangkut sepeda nonlipat di kereta MRT. Yakni Senin-Jumat, dengan pengecualian jam sibuk pukul 07.00-09.00 WIB dan pukul 17.00-19.00 WIB.
Â
Advertisement
Hanya 3 Stasiun yang Siap Akomodasikan
Kemudian William juga mengatakan, hanya tiga stasiun MRT yang dapat mengakomodasi para pengguna sepeda nonlipat. Ketiganya adalah Stasiun Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, dan Bundaran HI.
William menuturkan, hal tersebut akan menjadikan Jakarta sebagai kota yang tidak hanya ramah kepada pejalan kaki, tapi juga untuk para pengguna sepeda.
"Untuk ketentuan sepeda non-lipat yang diizinkan masuk MRT adalah sepeda reguler dengan dimensi tidak melewati 200 cm x 55 cm x 120 cm, dengan lebar ban maksimal 15 cm," jelas William.
Â
Gubernur, Wagub, dan Jajaran Pemprov DKI Menjajal
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria, dan sejumlah jajaran pemprov membawa sepeda nonlipat ke dalam kereta MRT.
Berdasarkan unggahan pada instastories akun instagram @aniesbaswedan pada Rabu, 24 Maret 2021, Anies dan Riza tampak menuntun sepeda melalui jalur yang disediakan pada anak tangga stasiun MRT.
Selain itu, di dalam kereta juga terdapat keterangan adanya prioritas sepeda nonlipat. Anies dan sejumlah jajaran Pemrpov DKI melakukan perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Bundaran HI.
Â
Advertisement
LRT Juga Ikut Sediakan Akses Sepeda Nonlipat
PT LRT Jakarta kini melayani sepeda masuk ke dalam gerbong LRT di Stasiun Velodrom-Pegangsaan Dua. Pesepeda dapat menggunakan fasilitas tersebut untuk meningkatan efisiensi mobilitas bersepeda.
Direktur Operasi dan Perawatan PT LRT Jakarta Indarto Wibisono menyampaikan, sepeda single dengan berbagai jenis kini mendapatkan fasilitas yang sama.
"Sebelumnya sepeda lipat memang sudah kami akomodasi, nah hari ini kita mencoba sepeda non-lipat juga bisa kami akomodasi. Kami menyiapkan satu gerbong khusus," tutur Indarto di Stasiun Velodrome, Jakarta Timur, Rabu, 24 Maret 2021.
Secara teknis, petugas akan memeriksa ukuran maksimal sepeda yang diperbolehkan masuk ke gerbong LRT yakni maksimal 170 cm x 70 cm x 125 cm. Isi gerbong sendiri maksimal delapan sepeda.
"Kami begini, kalau kereta itu nggak penuh, gerbong ini boleh dipakai untuk penumpang umum. Tetapi kalau ada sepeda. Kami kondisional," ucap dia.
Indarto mengatakan, evaluasi atas fasilitas sepeda masuk gerbong LRT masih akan terus dilakukan. Seperti terkait antrean di lift, perlindungan aset dan kebersihan, hingga penyediaan jalur khusus sepeda.
"Jadi untuk kereta mana, pintu mana yang boleh dimasuki sepeda. Ada tandanya di sana jadi silahkan masuk. Gerbongnya sendiri sudah ada tandanya," Indarto menandaskan.
Â
Reporter:Â (Dinda Permata)
MRT Jakarta Kembangkan Kawasan Berorientasi Transit
Advertisement