Liputan6.com, Jakarta Saat ini perkembangan dunia digital sangat meningkat. Terlebih, adanya pandemi dunia digital dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan sehari – hari. Dari situ, tumbuh bisnis digital yang mampu berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertumbuhan tersebut menjadi tantangan bagi pendidikan tinggi di bidang bisnis. Pasalnya, dunia bisnis digital menuntut pelaku usaha dan profesional untuk berubah dalam paradigma baru.
Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Dr. Maria Widyarini menjelaskan betapa pentingnya menguasai ilmu Bisnis Digital di masa kini.
Advertisement
“Kita harus mempersiapkan talent-talent yang sesuai dengan shifting kebutuhan industri di masa datang,” tegas Maria. Pendidikan tinggi harus mampu menciptakan lulusan yang bisa mengikuti arus perubahan ini, dengan dibekali skill set yang tepat. “Kami melihat potensi itu,” lanjutnya. Hal ini dipertegas dengan disrupsi teknologi, yang terlihat dalam Industry 4.0 dan Society 5.0. “Butuh sumber daya manusia yang tidak konvensional,” ujar Dr Maria Widyarini.
Mengenai perubahan itu, lanjut Maria bahwa perubahan dalam dunia pendidikan tidak lepas dari perubahan nyata yang tengah terjadi dalam dunia bisnis dan industri. Fenomena globalisasi, interkonektivitas individual, serta peran Internet of Things menjadi sesuatu yang tidak lagi bisa dikesampingkan.
“Pendidikan harus berpikir ke depan,” ujar Maria. Singkatnya, kini tengah terjadi disrupsi dalam pendidikan konvensional.
Jurusan Administrasi Bisnis Unpar melihat kesempatan tersebut dengan menghadirkan peminatan “Digital Business” sejak 2019. Dengan meningkatnya animo peserta didik akan program tersebut, Unpar tengah mengembangkannya sebagai program studi sarjana bisnis digital dalam waktu dekat.
Pendekatan multidisiplin menjadi penting dalam pola pendidikan baru yang diterapkan dalam peminatan ini. “Kita harus multidisiplin,” kata Maria, “tidak lagi (berdiri) sendiri.” Dalam penerapannya, mahasiswa tidak hanya mempelajari ilmu administrasi bisnis, namun didukung pula oleh dasar informatika serta matematika statistik dan bisnis.
Interseksi wawasan inilah yang menjadi nilai plus bagi program ini. Dunia industri kini melirik para lulusan bisnis digital, yaitu mereka yang memiliki bidang keilmuan administrasi bisnis dan didukung pengetahuan akan teknologi. Misalnya saja, wawasan akan programming, analisis dan perancangan sistem, daya kreasi dan inovasi, serta data science. Mereka berpeluang besar bergabung di industri yang memanfaatkan teknologi canggih secara intensif.
Desain Kurikulum
Melalui diskusi dengan para stakeholder, Administrasi Bisnis Unpar mengakui bahwa pendidikan yang diberikan tidak dapat terpaku hanya pada hardskill guna menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi yang sesuai. Pembelajaran softskill seperti teamwork, passion for knowledge, communication skill, karakter yang kreatif dan inovatif, serta kemampuan lainnya menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi.
Di sisi lain, pemahaman yang baik akan business knowledge tetap menjadi penting lewat peran administrasi bisnis. Selain itu, peserta didik perlu juga memahami bidang ilmu lain secara mendasar. Misalnya, digital media landscape, serta ilmu teknik dasar seperti programming dan web development.
Pada kurikulum yang saat ini dipergunakan, mahasiswa dapat mengambil peminatan bisnis digital mulai semester tiga. Penyampaian materi dilakukan melalui team teaching bersama program studi lain di Unpar, maupun dengan praktisi yang kompeten.
Selama masa pembelajaran daring Unpar, Administrasi Bisnis Unpar berinovasi menghadirkan pembelajaran virtual yang menarik dan berkualitas.
“Ada banyak tools yang bisa digunakan dalam mengajar,” ungkap Maria. Inovasi perkuliahan ini turut mendorong peserta didik untuk aktif dalam perkuliahan. “Student-centered learning-nya terasa,” tambahnya.
Perkuliahan didukung oleh berbagai project yang melibatkan pihak eksternal melalui jejaring alumni. Melalui tantangan yang dihadirkan, project menciptakan nilai plus bagi mahasiswa administrasi bisnis.
Masa Depan
Masa depan calon lulusan bisnis digital Unpar semakin cerah dengan difasilitasinya internship bagi mahasiswa. Hal ini akan memberikan mereka kesempatan untuk ‘bekerja’ sebelum memulai karier mereka di dunia bisnis digital.
“Ada peluang-peluang. Ketika skill itu kita tambahkan dan (kita) challenge, maka mereka akan bisa match dengan kebutuhan industri,” ujar Maria.
Lalu, apa saja peluang kerja bagi lulusan Digital Business?
Beberapa contoh adalah creativepreneur, business and innovation analyst, business creative, serta media specialist. Lebih lanjut Maria menjelaskan, dengan pengembangan dari peminatan menjadi program studi, maka lebih banyak peluang karier bagi lulusan bisnis digital.
“Banyak banget jenis pekerjaannya yang membutuhkan skill-skill yang dipelajari dalam bisnis digital. Tidak menutup kemungkinan, mereka akan menjadi entrepreneur,” ujar Maria.
Jika sudah memahami dan memiliki visi akan bisnis di era digital, Unpar siap memberikan pendidikan yang terbaik melalui Program Peminatan Bisnis Digital yang kedepan akan dikembangkan menjadi Program Studi Sarjana Bisnis Digital. Informasi dan pendaftaran program dapat diakses melalui pmb.unpar.ac.id.
(*)