Sukses

Tinjau Lokasi Kebakaran Matraman, Wagub DKI Ingatkan Warga Tentang Penataan Kelistrikan

Riza juga membagikan selebaran survei kepada warga padat penduduk untuk mendeteksi penataan alat listrik dan perabotan rumah tangga yang berpotensi menimbulkan kebakaran.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingatkan warga pemukiman padat penduduk agar memiliki kewaspadaan dan mitigasi potensi kebakaran.

Pengingat ini sebagai tindak lanjut atas musibah kebakaran di Matraman pada Kamis, 25 Maret 2021 pagi.

Mitigasi yang dimaksud Riza adalah memeriksa kembali kabel-kabel listrik sesuai standar, penataan perabot rumah tangga dan alat listrik lainnya.

"Agar diperhatikan yang pertama tadi kompor, kabel-kabel harus SNI, kemudian listrik, semua diperhatikan jangan ada stop kontak yang ditumpuk begitu," kata Riza, Jumat (26/3/2021).

Dalam peninjauannya itu, Riza juga membagikan selebaran survei kepada warga padat penduduk untuk mendeteksi penataan alat listrik dan perabotan rumah tangga yang berpotensi menimbulkan kebakaran. 

Menurut Riza, survei ini untuk mengukur kondisi pemukiman sekaligus dasar Pemprov DKI untuk menerapkan kebijakan khususnya di pemukiman padat penduduk.

"Ini diisi oleh warga. Ini cara kami apakah isian ini sudah sesuai apa tidak. Jadi kami minta, tugas ini tugas RT, RW, semuanya," ucapnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

14 Mobil Kebakaran Dikerahkan

Diketahui akibat dari kebakaran di Matraman, Jakarta Timur, 10 orang meninggal dunia.

"Objek yang terbakar rumah kontrakan lima pintu," kata Kasi Operasional Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelematan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, seperti dilansir Antara, Kamis.

Dia mengungkapkan kebakaran tersebut dilaporkan ke pihaknya pada pukul 04.50 WIB.

Jajarannya langsung mengerahkan 14 mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Gatot menerangkan, penyebab kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik. Menurut dia, berdasarkan keterangan warga di lokasi, api sudah membesar.

"Saksi melihat api sudah menyala dengan besar, kemudian, para korban diduga terjebak ketika berusaha keluar menyelamatkan diri, bersama anak istri," ujar Gatot Sulaeman.