Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta para bupati memanfaatkan produk-produk lokal pada setiap proyek pemerintah. Ia tak ingin proyek-proyek pemerintah menggunakan produk buatan asing.
Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Tahun 2021 dari Istana Negara Jakarta, Jumat (26/3/2021), seperti yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden.
Baca Juga
"Setiap program yang ada harus wajib menggunakan produk- produk lokal. Jangan sekali-kali membeli, untuk proyek pemerintah membeli produk asing," ujar Jokowi.
Advertisement
Penggunaan produk-produk lokal ini diyakini Jokowi dapat memulihkan ekonomi lokal dan dunia usaha yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Selain itu, kata dia, juga meningkatkan produksi pabrik sehingga angka karyawan yang terkena pemutusan kerja (PHK) dapat ditekan.
"Untuk apa? Biar ada demand, biar ada konsumsi, kalau demand dan konsusmsi naik, produksi di pabrik, produksi di industri juga meningkat sehingga tidak ada yang PHK terhadap karyawan," jelas Jokowi.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cintai Produk Indonesia
Sebelumnya, Jokowi pernah meminta untuk menggaungkan tentang cinta produk lokal. Ajakan ke masyarakat yang perlu digaungkan juga membuat mereka mulai meninggalkan bahkan diibaratkan membenci produk impor.
"Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri, produk-produk Indonesia harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri gaungkan. Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan dari Istana Negara Jakarta, Kamis, 4 Maret 2021.
"Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk dari luar negeri. Sehingga betul-betul masyarakat kita menjadi konsumen yang loyal untuk produk-produk Indonesia," sambung dia.
Jokowi juga meminta agar produk-produk Indonesia, khususnya usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) diberikan ruang yang strategis di pusat perbelanjaan atau pun mall. Hal ini agar masyarakat Indonesia dapat lebih mencintai produk dalam negeri ketimbang luar negeri.
"Jangan sampai ruang depan lokasi-lokasi strategis justru diisi oleh brand-brand dari luar negeri. Ini harus mulai digeser. Mereka digeser ke tempat yang tidak strategis. Tempat yang strategis, tempat yang baik, berikan ruang untuk brand-brand lokal," jelas dia.
Â
Advertisement