Sukses

Nadiem Naikkan Bantuan KIP Kuliah Merdeka hingga Rp 12 Juta per Semester

Nilai bantuan KIP Kuliah Merdeka akan disesuaikan dengan akreditasi prodi mahasiswa penerima.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meluncurkan Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka. Peluncuran dilakukan secara daring pada Jumat, (26/3/2021).

KIP Kuliah Merdeka merupakan perbaikan dari program KIP Kuliah pada tahun-tahun sebelumnya. Perbaikan ini termasuk dalam hal nilai bantuan biaya pendidikan yang diberikan kepada para mahasiswa.

KIP Kuliah merupakan beasiswa bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu namun memiliki prestasi untuk bisa menjangkau pendidikan tinggi. Beasiswa ini mencakup biaya pendidikan selama 8 semester dan biaya hidup hingga akhir masa studi.

"Untuk 2021 kita akan membagai-bagi batas maksimal dari pada uang kuliah tersebut menurut akreditasi dari prodi tersebut. Jadinya kalau keterima pada prodi akreditasi C tidak ada perubahan, maksimal 2,4 juta bantuannya," kata Nadiem.

Sebelumnya nominal biaya pendidikan bagi penerima KIP Kuliah diseragamkan, yakni hanya Rp 2,4 juta. Namun lewat KIP Kuliah Merdeka biaya pendidikan akan bergantung pada akreditasi prodi masing-masing.

"Kalau anak itu masuk dalam akreditasi B, batas maksimal dari pada uang kuliah meningkat menjadi Rp 4 juta. Dan untuk yang berhasil masuk pada prodi yang berakreditasi A, kita memberikan sampai dengan maksimal Rp 12 juta per semester biaya pendidikan," ucap Nadiem.

Menurut Nadiem, KIP Kuliah Merdeka merupakan kesempatan emas yang diberikan Kemendikbud  bagi anak-anak kurang mampu secara finansial namun berprestasi secara akademik, mereka kini bisa mewujudkan mimpinya masuk ke prodi mana pun tanpa ragu terganjal biaya pendidikan.

"Kalau Anda masuk ke dalam program-program (prodi) terhebat di Indonesia, Anda bisa menerima sampai dengan 12 juta per semester dari KIP Kuliah. Ini luar biasa, ini berita yang sangat menggembirakan bagi adik-adik dan bagi kami," pungkasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Bantuan Biaya Hidup Juga Naik

Bukan hanya itu, Nadiem juga menaikkan bantuan biaya hidup bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah Merdeka.

"Jadi ini merupakan satu program yang sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan anak-anak kita dari keluarga yang masih kurang mampu untuk bisa masuk ke dalam universitas," ujar Nadiem Makarim.

Berbeda dengan KIP Kuliah 2020, KIP Kuliah Merdeka memberikan kenaikan bantuan biaya hidup bulanan bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah Merdeka. Tak tanggung-tanggung, nominalnya mencapai Rp 1,4 juta.

"Biaya hidupnya juga majemuk berdasarkan indeks kemahalan. Ada beberapa kluster daerah dan sekarang biaya hidupnya meningkat, dari Rp 700 ribu sekarang meningkat sampai dengan 1,4 juta biaya hidup yang diberikan ya," kata Nadiem.

Sebelumnya pemberian bantuan biaya hidup bagi mahasiswa KIP Kuliah disamakan besarannya, yakni Rp 700 ribu tanpa memandang apakah kampus mahasiswa berada di daerah yang memiliki biaya hidup yang mahal atau tidak.

Kini dengan KIP Kuliah Merdeka, mahasiswa bisa menarik napas lega lantaran mereka yang kampusnya berada di daerah dengan biaya hidup tinggi akan mendapatkan uang bulanan yang tinggi pula lewat KIP Kuliah Merdeka.

Di samping, pemberian biaya hidup minimal bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah juga mengalami kenaikan. Yang tadinya hanya Rp 700 ribu menjadi minimal Rp 800 ribu.

"Jadinya sekarang teman-teman dari daerah misalnya yang mungkin agak khawatir mengenai bagaimana kalau saya keterima di universitas di Jakarta atau mungkin di Bandung, di Surabaya di mana indeks kemahalannya lebih besar, tak perlu khawatir karena biaya hidupnya pun ditingkatkan berdasarkan lokasinya. Karena makan di Jakarta dengan makan di luar Pulau Jawa biayanya tidak sama," ujar Nadeim.

Kebijakan ini berkat peningkatan anggaran KIP Kuliah dari semula hanya Rp 1,3 triliun menjadi Rp 2,5 triliun.

"Kenapa kita tingkatkan anggarannya? Bukan untuk menambah jumlah partisipan (penerima KIP Kuliah), partisipannya masih sama 200 ribu kaya kemarin 2020," pungkasnya.