Liputan6.com, Bekasi - Peningkatan kasus Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat masih terjadi. Hal ini disebabkan letak geografis Kota Bekasi yang berada di tengah wilayah epicentrum Covid-19, di antaranya DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, dan Kabupaten Bogor.
Kendati begitu, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi alias Pepen mengklaim pihaknya mampu mengendalikan kasus Covid-19, meski secara indikator masih tinggi. Hal ini, kata dia, terlihat dari angka kesembuhan yang tinggi dan angka kematian yang terus menurun.
"Dan jumlah testing yang tinggi di Kota Bekasi adalah salah satu alasan penambahan kasus konfirmasi di Kota Bekasi," kata Pepen, Sabtu (27/3/2021).
Advertisement
Menurutnya, terdapat peningkatan angka kesembuhan Covid-19 di lima kecamatan terdampak paling tinggi, yakni berkisar 92-96 persen pada 20 Februari 2021. Kasus aktif mengalami penurunan 2-6 persen, dan angka kematian turun 1,05-1,79 persen.
Sedangkan data pemanfaatan tempat tidur (BOR) rumah sakit rujukan yang saat ini di atas 56,4 persen, ditegaskan Pepen masih terbilang normal.
"Karena dilihat standar WHO, BOR dalam masa pandemi sebesar 60 persen dengan nilai normal BOR 60-80 persen. Total sebanyak 1938 tempat tidur di RS rujukan," jelasnya.
Seiring upaya penegakan protokol kesehatan yang terus digencarkan, lanjut Pepen, Pemkot Bekasi juga terus menambah fasilitas kesehatan untuk menangani pasien Covid-19.
"Baru-baru ini Pemkot Bekasi meresmikan RSUD Kelas D Teluk Pucung Bekasi Utara untuk tempat isolasi dan perawatan pasien Covid-19, yang dilengkapi 100 tempat tidur dan sarana kesehatan lainnya," ujar dia.
Selain itu, Pemkot Bekasi juga gencar menyukseskan program vaksinasi bagi 480.000 jiwa di 56 kelurahan, guna penanggulangan Covid-19. Vaksinasi sudah masuk tahap kedua, dengan kelompok sasaran petugas kesehatan, pelayan publik, ASN, non-ASN, tenaga pendidik, serta lansia.
"Vaksinasi digelar dengan mengikuti ketersediaan dosis vaksin yang diberikan pemerintah pusat," ucap Pepen.
Â
Terapkan PPKM Mikro
Ia juga mengapresiasi peran dan kerja sama semua pihak dalam proses pengendalian Covid-19, sehingga Kota Bekasi mendapat penilaian cukup baik untuk kategori 3T di level Jawa Barat. Operasi Yustisi yang dilakukan unsur 3 pilar, diakui Pepen juga berpengaruh pada ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan melawan Covid-19.
"Pemkot Bekasi juga mengikuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2021 dan Nomor 4 Tahun 2021 Kota Bekasi menggerakkan semua komponen di wilayah untuk melaksanakan PPKM Mikro sehingga pengendalian Covid-19 berjalan dengan baik," kata dia.
Karena itu Pepen menginstruksikan seluruh tim agar fokus pada wilayah dengan kasus yang tinggi, dan tetap meminta kewaspadaan kepada wilayah lain yang saat ini kasusnya tidak tinggi. Ia berharap pada evaluasi berikutnya, kasus Covid-19 di Kota Bekasi dapat terus ditekan dan angka kesembuhan terus meningkat.
"Seluruh elemen masyarakat diimbau untuk terus mendukung upaya Pemkot Bekasi dalam memerangi Covid-19, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 5M," tandasnya.
Advertisement