Sukses

KWI Kecam Keras Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Yohanes meminta kepada seluruh umat Katolik di Indonesia tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan aksi dugaan bom bunuh di Gereja Katedral.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Yohanes Harun Yuwono mengecam keras aksi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Dia menyebut, aksi tersebut merendahkan martabat manusia.

"Kecaman keras atas tindakan bom bunuh diri yang merendahkan martabat manusia, menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan," kata Yohanes melalui siaran pers, Minggu (28/3/2021).

Yohanes meminta kepada seluruh umat Katolik di Indonesia tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan aksi bom bunuh di Gereja Katedral. Dia juga mengimbau umat agar tidak takut dan resah, namun tetap waspada terhadap ancaman serupa.

"Kami imbau agar tidak ada di antara kita yang memposting gambar atau video tentang peristiwa ini yang justru dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," ujarnya.

Yohanes mengatakan, Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia menyerahkan kasus dugaan bom bunuh di Gereja Katedral Makassar kepada kepolisian. Dia berharap, kepolisian mengusut tantas kasus tersebut dan menciptakan suasana aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keprihatinan seluruh bangsa

Mantan Chairman Sekretariat Pastoral Keuskupan Pangkal Pinang ini menambahkan, aksi dugaan bom bunuh di Gereja Katedral Makassar bukan hanya menjadi keprihatinan umat Katolik semata.

"Melainkan keprihatinan seluruh bangsa dan negara Indonesia," kata dia.

Aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Kota Makassar terjadi pada pukul 10.30 waktu setempat. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyebut pelaku berjumlah dua orang.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.