Liputan6.com, Jakarta Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto menyatakan, pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan sudah menjadi incaran aparat.
Menurut dia, aksi terorisme di wilayah Sulawesi Selatan sudah terindikasi sejak 2015 dengan ratusan jemaah dibaiat oleh ISIS.
"Pelaku kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral hari ini sebelumnya memang dalam pengejaran aparat keamanan," kata Wawan dalam keterangan tertulis, Minggu (28/3/2021).
Advertisement
Lanjut dia, hingga saat ini masih terdapat beberapa kelompok yang diduga ikut serta dalam aksi terorisme belum tertangkap. Bahkan masih dalam pengejaran.
"Penangkapan sejumlah pelaku teroris di Makassar yang sebagian merupakan anggota dan simpatisan dari eks ormas tertentu terus didalami," ucapnya seperti dikutip Antara.
Selanjutnya kata dia, pada awal Januari 2021 sebanyak sekitar 20 terduga teroris jaringan JAD ditangkap Polda Sulsel dan Densus 88. Puluhan orang tersebut terlibat pendanaan pelaku bom bunuh diri di Filipina.
Karena hal itu, dia mengharapkan kejadian tersebut segera teratasi hingga akar-akarnya.
"Mengimbau masyarakat agar tenang, serahkan ke aparat penegak hukum untuk mengusutnya," jelas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Korban Luka 14 Orang
Sementara itu, jumlah korban luka akibat ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar bertambah. Polisi menyebut, 14 orang mengalami luka-luka akibat terkena serpihan ledakan bom.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono menerangkan, 14 korban luka dirawat di beberapa rumah sakit yang ada di Makassar.
"Ada 14 korban artinya masih dalam perawatan yang sedang ditangani dokter. Mudah-mudahan segera bisa kembali untuk yang luka ringan," ujar Argo di Mabes Polri, Minggu (28/3/2021).
Argo merinci, tiga orang dirawat di Rumah Sakit Stella Maris Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka adalah sekuriti dan jemaat dari Gereja Katedral Makassar.
"Korban dari pihak sekuriti gereja dan jemaat. Jadi saat ini tiga orang itu Rumah Sakit Stella Maris Makassar dan rata-rata luka bagian leher, dada, muka, tangan dan kaki. Juga ada sekuriti luka bagian perut dan kepala, dan jemaat yang dirawat di Stella Maris juga ada yang luka lecet tangan dan kaki," ucap dia.
Selain Rumah Sakit Stella Argo menyebut, Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putra Makassar juga menjadi tempat perawatan korban luka akibat terkena serpihan ledakan. Argo menyampaikan, ada tujuh orang yang dirawat di sana. Mereka rata-rata mengalami luka di bagian kaki, betis dan paha.
Â
Advertisement