Liputan6.com, Jakarta - Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani menyebut sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan dokter dapat meningkatkan kesediaan masyarakat untuk ikut vaksinasi Covid-19. Hal ini berdasarkan hasil survei eksperimen yang dilakukan oleh SMRC.
"Dalam survei nasional tersebut, ditemukan bahwa kesediaan warga untuk melakukan vaksinasi jika tahu bahwa dokter dan Prabowo sudah divaksin masing-masing mencapai 74 persen dan 73 persen," ujar Deni dikutip dari siaran persnya, Senin (29/3/2021).
Baca Juga
Di sisi lain, sosok Jokowi, pimpinan partai secara umum, tokoh agama, dan tokoh adat tak terlalu kuat untuk meningkatkan jumlah warga yang bersedia untuk divaksin. Deni mengatakan, hanya 66 persen warga yang bersedia, meski mengetahui Jokowo telah disuntik vaksin Covid-19.
Advertisement
"53 persen warga bersedia jika tahu ketua partai politik sudah divaksin, 60 persen warga bersedia jika tahu tokoh agama sudah divaksin, dan 65 persen warga bersedia jika tahu tokoh adat sudah divaksin," jelasnya.
Menurut dia, dokter berperan penting untuk mengajak masyarakat agar mau ikut vaksinasi virus corona. Pasalnya, dokter adalah otoritas kesehatan dan sehingga meningkatkan kepercayaan bahwa vaksin aman bagi kesehatan.
Sementara Prabowo, kata dia, lantaran warga masih terbelah secara politik sebagai akibat dari Pilpres 2019, meski dia sudah menjadi Menteri Pertahanan.Â
"Kesediaan melakukan vaksinasi di kalangan pemilih Prabowo Subianto hanya 46 persen, jauh di bawah pemilih Jokowi 71 persen," kata Deni.
Namun begitu dikatakan bahwa Prabowo sudah divaksin, persentase pemilih Prabowo yang mau divaksin ternyata meningkat dari 46 persen menjadi 67 persen.
"Ini menunjukkan Prabowo menjadi teladan bagi pendukungnya bukan hanya dalam politik," ujar Deni.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bisa Dimanfaatkan
Dia menilai hasil temuan ini dapat dimanfaatkan pemerintah dalam menaikkan kesediaan masyarakat untuk divaksinasi. Salah satunya, dengan menampilkan para dokter dan sosok Prabowo.
"Data ini menunjukkan pemerintah perlu menampilkan dokter dan Prabowo sebagai tokoh yang sudah divaksin agar tingkat kesediaan masyarakat bisa meningkat," tutur Deni.
Adapun survei eksperimen berskala nasional ini dilakukan pada 23-26 Maret 2021 dengan melibatkan 1.401 responden yang dipilih secara acak. Desain eksperimen diterapkan dengan membagi sampel kedalam 7 kelompok secara acak.
Setiap kelompok mendapat satu pertanyaan yang berbeda dengan kelompok lainnya. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon.
Advertisement