Sukses

Petinggi Parpol Berbondong-bondong Temui Gibran, Ada Peluang Maju Pilkada DKI?

Para petinggi partai politik mulai berdatangan menemui Gibran Rakabuming Raka semenjak dilantik menjadi Wali Kota Solo.

Liputan6.com, Jakarta - Para petinggi partai politik mulai berdatangan menemui Gibran Rakabuming Raka semenjak dilantik menjadi Wali Kota Solo. Pengamat politik Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai pendekatan Parpol pada Gibran sebenarnya hal yang wajar.

“Komunikasi politik itu boleh, apalagi untuk memperkuat kekuatan politik. Setiap yang berkuasa, pasti banyak agenda dan kepentingan, karena Gibran punya wilayah dan kekuasaan, termasuk akses kekuasaan beliau tak terbatas. Saya kira wajar dan kita bisa mahfum belakangan banyak petinggi elite partai berkunjung bertemu Gibran,” kata Pangi saat dihubungi, Senin (29/3/2021).

Pangi menyebut dalam pertemuan dan pembicaraan politik pasti ada agenda tertentu.

"Selalu ada pembicaraan apa, dapat apa, siapa, bagaimana dan di mana? Tidak ada dalam politik makan siang gratis, selalu menyusup agenda dan kepentingan, selalu ada makna dan simbol di balik pertemuan tersebut," ucapnya.

Hal itu lah yang membuat publik menurut Pangi tidak heran saat melihat elite parpol berbondong-bondong temui Gibran.

“Kenapa partai politik dan petinggi elite partai banyak menemui Gibran? Karena parpol di Indonesia ini masih patron clien, butuh kekuasaan untuk mengayomi dan melindungi partainya, jadi ada semacam tulang punggung kekuasaan sebagai penyangga partai tersebut, dan akses itu harus mereka buka dan kunjungi, termasuk dalam hal ini Gibran,” terangnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Peluang Maju Pilkada DKI?

Selain itu, kata Pangi, banyak parpol yang melihat peluang besar bagi Gibran untuk maju di Pilkada DKI.

“Gibran juga akan ke sana (Pilgub DKI), tapi itu kan mengalir saja, bahwa dukungan partai juga nanti pada ujungnya bakal ke sana, parpol sudah punya desain untuk ke sana Pilgub. Pertemuan dengan Gibran saya mencium gelagat bahwa partai politik minta diayomi dan dilindungi. Sehingga ada terkesan partai dan elite all out jaga Gibran,” tandasnya.