Liputan6.com, Jakarta - Pihak Pertamina memastikan kebutuhan logistik pengungsi kebakaran kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada Senin dini hari, 29 Maret 2021 terpenuhi.
"Pertamina juga tengah mengupayakan berbagai bentuk bantuan untuk memenuhi kebutuhan warga di pengungsian," ujar Corporate Secretary Subholding Refining dan Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya dalam siaran persnya, Senin, 29 Maret 2021.
Sebab, menurut Ifki, ada setidaknya hampir 1.000 warga sekitar lokasi kejadian kebakaran yang diungsikan ke tiga lokasi berbeda.
Advertisement
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati juga sudah angkat bicara terkait kebakaran kilang minyak Balongan.
Salah satunya, Nicke memastikan stok BBM secara nasional cenderung tidak terganggu akibat ledakan dan kebakaran kilang minyak Balongan. Dia juga memastikan pasokan BBM yang biasanya tersuplai dari Kilang Balongan juga aman.
"Stok nasional tersedia 10,5 juta barel, cukup untuk 27 hingga 28 hari ke depan. Pemakaian per hari 390 mb atau 62.500 kiloliter, stok tersebut dijamin sangat aman apalagi di tengah pandemi Virus Corona permintaan BBM belum terlalu tinggi," papar Nicke.
Berikut deretan pernyataan yang disampaikan Pertamina usai kebakaran kilang minyak Balongan dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pastikan Kebutuhan Logistik Pengungsi Kebakaran
Pertamina memastikan kebutuhan logistik pengungsi kebakaran kilang minyak Balongan terpenuhi. Setidaknya, hampir 1.000 warga sekitar lokasi kejadian kebakaran diungsikan ke tiga lokasi berbeda.
Sebanyak 200-an warga diungsikan di Pendopo Kabupaten Indramayu, sekitar 400 warga di Islamic Center Indramayu. Kemudian, sekitar 350 warga di GOR Perumahan Bumi Patra.
"Pertamina juga tengah mengupayakan berbagai bentuk bantuan untuk memenuhi kebutuhan warga di pengungsian," kata Corporate Secretary Subholding Refining dan Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya dalam siaran persnya, Senin, 29 Maret 2021.
Dia mengatakan warga yang diungsikan berasal dari desa Balongan yang merupakan desa yang berlokasi paling dekat dengan tempat kejadian.
Pertamina bekerja sama dengan pemda Kabupaten Indramayu untuk membantu penyediaan logistik dan konsumsi bagi warga di pengungsian.
"Selain itu, Pertamina juga menyiapkan terpal serta kebutuhan warga lainnya di pengungsian," ujarnya.
Ifki menyebut bahwa pihaknya sudah menyiapkan kelengkapan pencegahan Covid-19 di lokasi pengungsian. Selain itu, lokasi pengungsian juga dipastikan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
"Di tempat pengungsian, Pertamina menyiapkan kelengkapan pencegahan Covid-19 berupa masker dan hand sanitizer, serta memastikan warga tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan covid," kata Ifki.
Â
Advertisement
Tanggung Biaya Pengobatan Korban Ledakan
Selain itu, Ifki mengatakan, pihaknya juga akan menanggung biaya perawatan bagi warga di sekitar Kilang Balongan yang terkena dampak kebakaran akibat ledakan besar itu.
"Sementara warga masih tetap tinggal di pengungsian, dan yang luka karena kejadian ini kita rawat di Rumah Sakit Pertamina Balongan," kata Ifky.
Secara kerugian biaya dan materil akibat kebakaran di Kilang Balongan, Ifky belum bisa membeberkannya karena itu butuh perhitungan lebih lanjut.
"Belum bisa ya, karena ini kan kembali lagi kita masih fokus, dan perlu ada upaya lain untuk menyangkut nilai tersebut," jelas Ifky.
Â
Sebut Penyebab Kebakaran Belum Diketahui
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati belum mengetahui penyebab pasti kebakaran Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat. Dia mengatakan, hingga kini pihaknya masih memfokuskan tindakan untuk pemadaman api.
"Penyebabnya belum kita ketahui pasti, sampai saat ini masih investigasi dibantu pihak-pihak berwenang. Fokus kami hari ini menyelesaikan kondisi darurat di lapangan," ujar Nicke.
Nicke mengatakan, kebakaran terjadi pada pukul 00.45 WIB di tangki T301 area Kilang Balongan. Untuk meminimalisir penyebaran ke area lain, Pertamina melakukan normal shut down.
"Pada jam 00.45 dini hari tadi terjadi insiden kebakaran di tangki T301 di area Kilang Balongan dan untuk antisipasi agar tidak menjalar area lain, maka kami langsung normal shut down sehingga dipastikan ada pengendalian arus minyak dan mencegah perluasan kebakaran," kata dia.
Pertamina terus berupaya berkoodinasi dengan pihak-pihak lain agar kebakaran dapat segera teratasi. Dalam rangka mempercepat pemadaman api, Pertamina telah melakukan pedinginan di sekitar lokasi kebakaran kilang balongan.
"Kami berkoordiasi dengan seluruh pihak internal dan eksternal di pusat dan daerah. Dengan pihak kepolisian, Bupati Indramayu dan BPBD. Kondisi terkini, api telah dilokalisir di sekitar tangki ada tanggul," papar dia.
"Kami terus berupaya memastikan api tidak menjalar ke area lain. Untuk mencegah, kami melakukan pendinginan di area sekitar, mengerahkan 10 mobil kebakaran dari Pertamina dan pemda Cirebon dan Indramayu," sambung Nicke.
Â
Advertisement
Pastikan Stok BBBM Aman
Selain itu, Nicke meminta masyarakat tidak panik dengan adanya kebakaran Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat. Dia menjamin perseroan masih memiliki banyak stok untuk masing-masing bahan bakar.
"Kondisi stok nasional sangat-sangat aman. Masyarakat tidak perlu panik karena stok luber," terang dia.
Nicke merinci, stok nasional tersedia 10,5 juta barel, cukup untuk 27 hingga 28 hari ke depan. Pemakaian per hari 390 mb atau 62.500 kiloliter, stok tersebut dijamin sangat aman apalagi di tengah pandemi Virus Corona permintaan BBM belum terlalu tinggi.
Kemudian, bahan bakar solar tersedia sebanyak 8,8 juta barel dijamin cukup untuk 20 hari. Demikian juga untuk Avtur, dijamin sangat banyak sekitar 3,2 juta barel untuk 74 hari konsumsi.
"Jadi sekali lagi tidak perlu panik karena stok luber. Dipengaruhi kondisi belum normal, konsumsi belum begitu baik," jelas Nicke.
Dia menambahkan, sebenarnya Kilang Balongan itu menyupplai BBM terutama ke sekitaran Balongan ke Cikampe. Sementara ke Plumpang (Jakarta), disupply lewat pipa sehingga stoknya tidak terlalu tinggi karena setiap saat bisa dipompa dari Balongan.
Â
Prediksi Pemadaman Berlangsung Lima Hari
Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina Mulyono memastikan usai terbakarnya kilang minyak Balongan tidak ada masalah. Dia memastikan saat ini pihaknya tengah menunggu api padam.
"Jadi masalah normal saja , jadi produksi begitu kebakaran sudah bisa tertangani kilang langsung bisa beroperasi, jadi tidak ada masalah dengan kilang," yakin Mulyono.
Menurut Mulyono, pemadaman pasca-kejadian kebakaran dini hari tadi bisa berlangsung dengan estimasi lima hari.
"Kita sambil menunggu pemadaman kira-kira 4-5 hari," ucap dia.
Akibat kebakaran terkait, Mulyono menyatakan Kilang Balongan kehilangan produksi suplai sebanyak 400 ribu barel.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Mulyono mengatakan akan ada suplai dari kilang lain untuk menutup hal tersebut.
"Jadi itu akan disuplai dari kilang Cilacap karena bisa dinaikan produksinya sampai 300 ribu barel, dari Cilacap nanti dibawa kapal disuplai langsung dari Tanjung Priok, jadi tidak masalah," tegas Mulyono menandasi.
Â
(Dinda Permata)
Advertisement