Sukses

Dorong UMKM Lokal Berdaya Saing, Wali Kota Mojokerto Kebut Workshop Bidang Kuliner

Pemerintah Mojokerto melakukan berbagai macam strategi untuk memulihkan ekonomi warga Kota Mojokerto yang terdampak pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Mojokerto Pemerintah Mojokerto melakukan berbagai macam strategi untuk memulihkan ekonomi warga Kota Mojokerto yang terdampak pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menggelar kegiatan Inkubasi Wirausaha Bagi Pelaku Usaha Mikro untuk meningkatkan skill dan keterampilan di masing-masing bidang yang ditekuni.

Di bawah arahan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kota Mojokerto menggelar Inkubasi Wirausaha di Bidang Pembuatan Cake di Workshop Alas Kaki Surodinawan dan Pelatihan Memasak Bagi Pelaku Usaha Mikro di Pendopo Kelurahan Blooto pada hari Senin (29/3). 

Inkubasi wirausaha di bidang pembuatan cake bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja, Martha Anugerahani dan Chef Masruchin dari PT Federal Food Internusa. Sementara, pelatihan memasak menghadirkan narasumber Chef Pramu Wibawanto dan Chef Moch. Hasyim yang merupakan Chef Hotel Grand Dafam Surabaya.

Wali Kota Wanita pertama Mojokerto ini mengungkapkan bahwa dirinya tidak ingin warga Mojokerto menjadi pasif dan hanya mengandalkan uluran tangan dari pemerintah. Untuk itu, melalui dinas-dinas terkait, Pemerintah Kota Mojokerto tidak hanya menyalurkan bantuan berupa modal usaha tetapi juga pelatihan usaha untuk meningkatkan derajat kehidupan warga.

"Inkubasi wirausaha dalam wujud pelatihan pembuatan cake ini bekerja sama dengan berbagai perusahaan besar di wilayah Kota Mojokerto dengan tujuan agar para pelaku UMKM bisa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha pembuatan cake yang selama ini sudah dijalankan tetapi belum optimal," ujar wanita yang akrab disapa Ning Ita.

Untuk menghadapi persaingan bisnis cafe, cake dan pastry yang ada di Mojokerto, menurut Ning Ita, talenta-talenta  yang ada di tingkat rumah tangga perlu diangkat dan dikembangkan agar bisa meningkatkan daya tarik wisatawan yang datang ke Kota Mojokerto.

"Melalui produk pastry dan kue-kue tradisional yang dipasarkan melalui cafe-cafe modern, saya berharap wisatawan yang datang ke Kota Mojokerto tidak hanya ingat dengan onde-onde saja. Tetapi juga ingin kembali karena teringat dengan kue-kue khas Kota Mojokerto yang dibuat dari tangan para Baker lokal dengan rasa yang tak kalah lezat dari jajanan modern yang ada di pasaran," ujar Ning Ita.

2 dari 2 halaman

Tumbuhkan Wirausaha Baru

Plt. Diskumperindag Ani Wijaya menambahkan bahwa pemberian pelatihan usaha khususnya inkubasi wirausaha adalah sebagai wujud upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi dampak covid-19. 

“Kedua adalah untuk memberikan stimulus menumbuhkan wirausahawan baru dan yang ketiga tentunya untuk mendukung peningkatan perekonomian Kota Mojokerto.” jelas Ani Wijaya.

Total peserta yang mengikuti Inkubasi wirausaha di bidang pembuatan cake adalah 450 peserta. Namun untuk namun untuk tahap pertama diikuti oleh 50 orang peserta dari Kelurahan Meri dan Kelurahan Kedundung.

“Pendampingan akan dilakukan kurang lebih selama 6 bulan, sehingga harus dipastikan bahwa semua peserta memang benar-benar memiliki niat dan kesungguhan untuk mengikuti inkubasi, karena output atau goal yang ingin dicapai bukanlah sekedar selesai pelatihan, tetapi benar-benar ingin menghasilkan wirausahawan baru,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ning Ita juga menyampaikan ucapan terima kasih atas antusiasme para peserta pelatihan baik yang sudah mempunyai usaha tetap maupun yang baru mulai merintis usaha di bidang kuliner.

"Terus terang saya sangat bangga kepada bapak/ibu seluruh peserta pelatihan yang dengan penuh semangat hadir. Karena Anda semua adalah salah satu contoh masyarakat yang tidak mau menyerah dan kalah oleh keadaan," bangga.

Lebih lanjut Ning Ita menjelaskan bahwa Kota Mojokerto memiliki potensi yang tinggi dalam bidang kuliner yang terbukti dengan semakin banyaknya usaha di bidang kuliner yang berkembang di masa pandemi.

“Potensi inilah saya ingin yang berjualan adalah warga Kota Mojokerto bukan warga dari luar kota,” tegas Ning Ita.

Ia menambahkan bahwa kedepan pemerintah Mojokerto akan memfasilitasi produk-produk UKM lokal untuk dipasarkan di pusat-pusat UKM Mojokerto dan sejumlah destinasi wisata Mojokerto seperti Kolam Renang Sekar Sari, Wisata Bahari Mojopahit di Rejoto, Pasar Benpas, hingga Rest Area Gunung Gedangan.

 

(*)

Video Terkini