Liputan6.com, Jakarta Kondisi di Jawa Tengah aman terkendali, meski mulai muncul kembali aksi tertorisme di beberapa daerah. Hal itu ditegaskan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dia juga mengatakan bahwa warganya siap bersama-sama melawan terorisme.
"Sampai saat ini tidak ada dampak di Jawa Tengah," kata Ganjar saat memberikan keterangan usai memimpin rapat bersama Forkopimda terkait situasi dan kondisi terkini Jawa Tengah di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (30/3).
Baca Juga
Selain menyikapi terkait terorisme atau kondisi keamanan rapat bersama Forkopimda dijelaskan Ganjar juga membahas tentang pemantauan Covid-19 hingga persiapan mudik.Â
Advertisement
"Alhamdulillah, masyarakat yang ada di Jawa Tengah tenang semuanya. Masih banyak PR untuk nanti menyiapkan perayaan-perayaan besar seperti menjelang puasa dan ada Paskah juga di dalamnya. Tugas kita adalah menyiapkan masyarakat nyaman, aman, dan itu sudah dilakukan bersama dengan TNI-Polri," jelasnya.
Namun persiapan itu tak bisa dilakukan hanya oleh Pemprov Jateng. Ganjar menegaskan butuh partisipasi dan dukungan masyarakat sangat diperlukan. Setidaknya dengan adanya kejadian di beberapa tempat, ia meminta agar kejadian sadis dan mengerikan tidak disebarluaskan. Dukungan moral dari masyarakat juga terus digelorakan untuk menunjukkan persatuan dan kesatuan.
"Saya berterima kasih kepada masyarakat di kabupaten/kota yang juga dengan cepat merespons bagus dan mendeklarasikan dukungan, kenyamanan, dan gotong royong," katanya.
"Tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai kelompok juga sudah berkumpul. Ini kita lakukan untuk membuat suasana menjadi tenang, menjadi nyaman, sehingga orang berkegiatan sosial, ekonomi, keagamaan, atau apa pun nanti bisa aman di Jawa Tengah," lanjut Ganjar.
Ganjar juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak takut dalam merayakan Paskah di Jawa Tengah karena TNI-Polri sudah mulai berjaga sehingga ibadah perayaan Paskah nanti bisa berjalan aman dan nyaman.
Ganjar juga berpesan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan SOP yang sudah dilakukan selama ini. Di antaranya beberapa gereja yang sudah melaksanakan ibadah secara hybrid.
"Tidak usah takut, TNI-Polri akan menjaga. Kita juga masih harus menjaga kondisi Covid-19-nya ini, kalau grafiknya makin turun maka akan makin aman. Dengan situasi kondisi ini kita semua akan selalu membantu agar ibadahnya bisa aman. Jadi dari sisi jumlah, SOP-nya seperti yang dilakukan selama pandemi ini masih berlaku. Tetap dibatasi dengan hybrid, saya kira para Romo dan Pendeta mengikuti itu dengan baik dan nanti bisa berjalan dengan aman dan nyaman," imbau Ganjar.
Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan kejadian di Makassar tidak berpengaruh untuk Jawa Tengah. Semua daerah juga sudah diminta untuk melakukan pengamanan super maksimal, mulai hari ini sampai nanti pada saat perayaan Paskah.
"TNI-Polri sudah memberikan jaminan kepada masyarakat untuk melaksanakan ibadah. Kita imbau masyarakat agar melaksanakan kegiatan ibadah sebagaimana mestinya karena para Kapolres sudah di-briefing untuk mengklasifikasi tempat ibadah yang akan melaksanakan Paskah. Itu mulai hari ini sampai nanti menjelang pelaksanaan Paskah," katanya.
Kapolda menambahkan, pengamanan itu juga melibatkan partisipasi dari komponen masyarakat, tidak hanya dari anggota TNI-Polri. Hal itu sudah terjalin di beberapa daerah.
"Artinya rasa memiliki terkait masyarakat yang melaksanakan ibadah tidak hanya dimiliki oleh TNI-Polri tetapi juga masyarakat yang ikut serta. Jadi tidak terpengaruh untuk Jawa Tengah," katanya.
Â
(*)